Rabu, 17 Mei 2017

Teori Akuntansi Pertemuan 3



Pertemuan 3
·         SFAC itu ada 8. FASB punya 4 keluaran: SFAC, SFAS, FASN dan technical routine.
·         SFAC ada 8, yang pertama dari 8 itu baru keluar 2010. SFAC 1,2,3 itu udah ga ada. Yang SFAC 4 kita ga mau bahas karena itu adalah keuangan untuk institusi non bisnis. Jadi yang kita punya sekarang itu 5,6,7,8. Yang nomor 6 itu menggantikan nomor 3. Yang nomor 8 menggantikan nomor 1 dan 2. Nah SFAC nomor 5 itu mengatur mengenai bagaimana mengakui dan merecogniton and measurement. Apa arti mengakui? Mengakui itu memasukkan sebuah transaksi ke dalam laporan keuangan. Diterjemahkan dalam bentuk laporan keuangan. Nah bentuknya yang pertama adalah jurnal entry. Jurnal entru itu memasukkan sebuah transaksi ke dalam laporan keuangan, itu namanya pengakuan. Pengakuan (jurnal entry) itu hanya bisa terjadi kalau syaratnya 4:
1.       Sesuai definisi
2.       Barang transaksinya harus relevan
3.       Harus andal
Andal sekarang dalam kondisi krisis identitas, karena sejak keluarnya yang baru KKPK, maka yang besar itu sekarang hanya dua, yaitu relevan dan penyajian yang tepat. Relevan dibagi menjadi 3. Jadi dia mark off untuk memberikan sebuah prediksi (predictive value). Yang kedua dia mempunyai confirmation  / feed back value. Jadi sebuah transaksi itu harus bisa mengkonfirmasi kejadian masa lampau dan atau keduanya.
·         Penyajian yang tepat, pengganti dari keandalan itu ada 3 unsur. Pertama completeness (kelengkapan) jadi kalau kasih laporan keuangan tolong yang tepat. Bikin LPK minimal 2 periode (multi period). Boleh satu periode asal perusahaannya baru berdiri tahun kemarin. Kedua, netral (tidak condong kepada pihak tertentu). Yang ketiga adalah free from buyers and error (jadi bikin laporan itu harus dalam kondisi bebas dari kesalahan dan bias). Kata andal sudah ga muncul lagi, ini adalah krisis identitas. Anda membuat jurnal itu syaratnya harus mengakui jurnal itu. Kalau anda mengakui, anda harus bikin surat. (mahasiswi atmajaya, buktinya ada suratnya kan yaitu punya KIM). Anda baru bisa menjurnal kalau sesuai definisi. Jadi yang masuk yg aset apa yang ASO? Aset.
·         Kedua, sesuatu hanya boleh diakui kalau dia relevan dengan laporan keuangan. Kalau ga relevan buat apa. Ketiga, harus andal. Ada 3 serangkai : complete, netral, free from buyers and errors. Ke empat, kalau anda masukkan ke dalam laporan keuangan, udah nulis AR pada sales kan harus ada angkanya dong. Berarti kan yang diukur kan. Yang ke empat, measure ability.
·         Untuk anda bisa mengukur kan perlu alat ukur yang disebut atribut pengukuran. Contoh: anda cek bikin laporan keuangan LPK kas. Di brankas pas dibuka ada 10 uang merah gambarnya orang berpeci 2 orang ada isi 1 juta (10 x 100rb). 100 ribu angkanya tertera, nominal value, stated value, atau face value. Jadi untuk menulis kas itu dasarnya yang tercetak berapa kan gitu. Itu atribut 1. Nomor dua, anda beli emas. Pertanyaannya itu harga yang anda pakai adalah harga mas yang sedang beredar di pasaran. Berarti itu adaloah harga pasar. Jadi acuannya adalah harga pasar (current market). Ketiga, kalau beli mesin suka beli pakai harga historis. Berarti harga mesin ada dua. Harga mesin 5 milyar trus harga mesin yang masuk LPK cuma 5 milyar doang? Anda beli sepatu di pasar baru 200 rb. Lapornya pasti bakal lebih. Uang ojeknya, uang makan, minum, dll. Dari sepatu dibeli sampai dapat digunakan kan. Jadi kalau cost mesin dibeli 5M itu harganya sudah lebih. Karena itu, maka harga tambahannya dikumpul jadi satu namanya historical cost. Jadi atribut ke tiga namanya historical cost.
·         Anda punya persediaan, jual di toko dan udah lama ga laku. Ada yang nanya, Awalnya dijual 2 juta. Setelah nego jadi 1,7 juta. Itu namanya harga current cost. Sekarang, jangan kacaukan dengan harga pasar.
·         Kalau anda punya piutang sama orang 1M, kita pasti ga yakin bisa ganti semua. Makanya kalau ada piutang, di bawahnya pasti ada AFDA 1 jt. Jadi 1M – 1 jt = 900jt namanya net AR (NRV) nilai bersih yang dapat direalisasikan. Makanya AR selalu disajikan bersamaan dengan NRV. Berarti NRV adalah bagian dari atribut.
·         Anda beli pulpen parker. Dan menteri punya pulpen yang sama dengan anda harganya 3 jt. Pertanyaan saya, kalau anda dan dia bikin BS, costnya sama sama 3 jt kan, itu parker 3 jt dipegang anda dengan dipegang menteri itu kualitasnya memang sama, tapi valuenya beda. Karena anda pakai buat ujian, berarti itu akan menghasilkan ujian yang nilainya bagus. Kalau punya motor yang harga dan merknya sama, yang satu di parkir di halaman biar tetangga ngiri dan yang satu dipakai untuk grabbike, harga sama tapi nilainya beda. Nah selama ini kalau anda membuat neraca, pasti ga peduli kan. Pada saat nilai masuk itu, harga barangnya 20 jt. Padahal sebenernya barang itu dinilai berdasarkan kemampuan dia men-generate kas.
·         Anda punya aset A hidupnya 4 tahun, residual, nilai rombeng. Setiap tahun kan pasti menghasilkan nilai. Tahun pertama dia menghasilkan... berapa nilai ini hari ini? Nah ini di present value kan. Present Value of Future Cash Flow . jadi nilai sebuah aset itu ditentukan dari sampai saat dia itu ancir, atau saat masa likuidasinya sudah habis itubisa menghasilkan kas berapa di present value. Ini adalah atribut terakhir yang namanya present value atribute. Dulu namanya PVCF, KK LPK bilang namanya cuma PV. Anda punya motor kalau dipakai buat gojek, harusnya nilainya lebih bigger. Accounting sebenarnya tidak terlalu suka dengan ini. Ini adalah sebuah tawaran baru.
·         Kalau anda punya mesin dan saya punya mesin. Nilainya bisa beda. Karena tergantung pada kemampuan men-generate value. Gawatnya adalah pertama banyak tafsir dan estimasi. Problem utamanya adalah:
1.       Kesulitan untuk menentukan nilai A. Kalau historical cost gampang, kalau awal 5 M akhir juga 5 M. Di sini punya presisi, penyajian yang tepat.
2.       Kita sulit memprediksi kapan barang itu akan rusak. Anda pakai aki berapa lama? Tergantung.
3.       Pemakaian ga tentu. Aset dipakai menghasilkan kas kan, nilai A B C kan ga pernah jelas. Nilai A B C yang paling besar adalah pasti A, pas awal pakai. Sesuai dengan PSAK 6. Makin gede makin habis. Kita ga bisa menemukan angka yang tepat berapa untuk A B C itu. Karena: satu, bawahnya periodenya ga jelas. Kedua, interestnya pakai apa? (IRR) itu kan mau di puter ke belakang. Acuannya apa? bunga BI, pajak mentri keuangan, deposito bank bank besar, atau pakai GBOR?
-          LBOR = Luadran interBank of Referate
-          SBOR = Singapore interBank of Referate
-          JBOR =Jakarta interBank of Referate
Jadi nilai yang yang dipakai setiap bank, kan bank itu ada levelnya kan. Jadi dipakai bank kelas atas, ini semua kasih bunga berapa, di rata rata kasih tengahnya, itu namanya nilai inti yang ditawarkan oleh bank.
·         Nah jadi pengukuran yang pertama yang kita mau bahas adalah bagaimana menghitungnya. Yang terbaik menghitung itu paling gampang menggunakan historical cost, paling tua metodenya. Kenapa kita pakai ini? Sejak munculnya pemisahan antara kepemilikan dan kendali, maka muncullah orang orang yang mempunyai informasi melebihi orang lain. Anda tiap hari di perusahaan saya pemilik, saya jarang dateng. Saya manajer yang jarang masuk, dan anda bawahan saya yang rajin masuk. Pasti informasi yang anda peroleh lebih banyak dari saya. Kalau satu orang dan pihak lain memiliki informasi yang berneda, sebuah asimetri informasi, maka akan muncul sebuah tindakan yang namanya moral hizard. Anda akan take benefit and the expense of the others. Contoh saat kita bohong soal kuliah pada orangtua. Jika antara owner dan manajerr itu punya asimetri informasi, maka akan muncul yang namanya moral hizard. Take benefit and the expense of others. Kalau misalnya anda pemimpin direksi. Lalu anda mengajukan pada saya bahwa harusnya laporan direksi itu pakai COP – cut off program. Minta merci dong pak, supaya lebih safety. Lama lama duit akan habis untuk hal seperti itu. Itu self interest adalah asumsi dasar dari positif common theory.
·         Jadi tujuan utama dari accounting adalah sebetulnya bagaimana anda melaporkan. Yang penting, bagaimana laporan yang anda produksi itu dibaca oleh pembaca (user) itu hasilnya bagus. Nah makanya kalau anda membaca yang namanya income statement – laporan LR OCI misalnya – itu sebenarnya adalah sebuah laporan yang akan melaporkan kinerja perusahaan anda, dapat klien darimana, mendaoat pendapatan dari mana. Makanya dibagi, pendapatan yang anda peroleh dari operasi normal sama ga normal apa aja. Yang dari ga normal namanya other revenue, yang namanya extraordinary items tidak masuk lagi. Kedua, transaksi yang anda buat ditambah matching. Makanya setiap revenue muncul di bawahnya pasti ada cost, selalu ada. Karena matching cost against revenue dan laba selalu ada.
·         Kenapasih kita suka sekali pakai yang namanya historical cost?
1.       Relevan
Ini kalau sampe 2 orang pakai barang yang sama dan nilai estimasinya beda, saya mau tanya ada peluang bikin yang namanya kutak katik? Tipu tipu? Ada kan. Jadi dengan membuat angka ini, 20 jt semua pihak sebetulnya mungkin lebih relevan.
2.       Kalau anda pakai 20 jt sama tadi pakai PVnya, lebih faktual yang mana? 20jt dong. Barangnya ada, semuanya ada, bukti. Tapi kalau anda masukkan Pvnya, bisa beda kan nilainya. Setiap orang bisa beda. Buktinya adalah estimasi. Pertanyaannya, menggunakan historical cost beresiko tidak? Ya.
3.       Karena anda pakai 20jt, data lengkap kan.
4.       Mana lebih mudah dimengerti, nilai 20 juta atau PV? 20juta.
Jadi kalau saya pakai 20 juta, saya mau tanya bisa diubah ga ama dia? Engga dong, udah ada bukti pembelian kok. Tapi kalau pakai PV bisa diubah. Kalau sudah pakai angka 20 jt, harga harga pasar hanya menjadi data data pendukung saja. Dunia cuma pakai LBOR, Asia pakai CBOR, internasional pakai GBOR.
·         Saya pernah cerita dunia pakai 2 mainstream:
1.       US GAAP
Lebih condong kepada relevan, kenapa? Karena US GAAP berdiri dengan konsep negara dengan dasar adalah negara pasar. Sedangkan negara negara eropa bediri dengan negara negara banking. Jadi kalau kita pakai historical cost itu nilai lebih andal, karena andal itu sebetulnya tidak terlalu melihat terhadap pasar.
2.       IASB
Lebih condong kepada keandalan.
·         Anda bisa ga membuat laporan keuangan daily BS? Bisa. Semua nilainya akan berubah tiap hari kayak harga pasar. Kayak emas. Anda bisa bayangkan kalau anda bikin daily BS, tiap hari berubah angkanya. Berarti assesnya harus harga pasarnya kan. Kalau indonesia ga punya pasar dan dipaksa bikin daily BS berarti kita harus meng-create pasar. Lama lama dasar ekonomi berubah ga? Berubah, dari banking ke pasar. Begitu pindah maka ekonomi goyang kan. Kalau ekonomi goyang, maka kita akan terjajah. Tidak ada cukup bukti untuk menolak historical cost. Data historical itu ada buktinya, ga bisa ditolak.
·         Yang tadi adalah pendukung pendukung terhadap historical cost. Kritik untuk historical cost :
Memberikan sebuah pelaporan itu sebenarnya tujuan nomor 2, yang penting itu laporan ngawur atau engga. Terlalu banyak laporan membuat kita ga bisa fokus. Kurang informasi sama buruknya dengan terlalu banyak informasi. Makanya ga usah tau terlalu banyak.
·         Menyediakan sebuah kebutuhan pengambilan keputusan oleh pengguna adalah tujuan utama. Laporan itu endingnya harus si pengg8una bisa mengambil keputusan. Anda kalau laporannya bagus tapi dia ga bisa ambil keputusan, itu bukan laporan bagus. Samapi sini kita masih bicara mengenai konsep yang masih logic. Dan untuk mengambil keputusan dengan tepat, data historis / data masa lalu udah ga ok banget. Contoh anda beli tanah 1 x2m harganya 10jt. Lima tahun lagi beli tanah 1 x2m harganya 40jt. Lalu 1 x 2m harganya 60 jt. Tahun berikutnya menjadi 100jt. Ini kalau hictorical cost ditambahkan semuanya ini, jumlahnya jadi 210jt. Saya mau tanya, kalau saya beli 250jt boleh? Kan untung 40jt kan? Boleh dong kan untung. Misalnya dibeli 500, anda untungnya 100, yang dimasukin ya 500jt-100jt. Berarti keuntungan itu real kan.
·         Berarti historical cost itu datanya berbayang kan. Jadi anda harus bisa tahu pro untuk historical cost sama contra. Anda putuskan, anda mau yang mana.
·         Tidak objektif artinya tidak bisa digunakan untuk mengambil keputusan yang tepat. Artinya, ga bisa dikotak katik. kalau dia pakai historical cost, bisa dimanipulasi. Historical cost can be easily manipulated.
·         Doesnt maintain emphasize capital. Kalau anda nilai tanah begini mending anda baca yang 400 atau yang 210? Mending 400 kan. Kalau isi yg 210, kalau excessnya 210 berarti equitynya juga harus sama kan. Berarti orang Cuma bilang land anda Cuma 210 padahal land anda dua kali lipatnya. Kita tahu bahwa yang namanya hostorical cost itu dipandang kurang bisa memprediksi masa lalu dan konfirmasi, relevannya kurang. Untuk relevansi masa lalu, contoh anda punya rumah tahun ’70 trus mau di renovasi. Biaya renovasi sama masa manfaatnya sebanding ga? Begitu perusahaan anda diakuisisi, saya mau tanya yg berlaku nilai likuidasi kan? Ini kalau perusahaan anda di likuidasi, maka historical costnya hilang. Trus kalau kita pakai historical cost terus, profitnya cacat. Contoh ya saya beli 500M, seharusnya kan anda cuma pegang labanya 100 kan, kalau tanah 4 ini dibeli 500M berarti labanya hanya 100. Tapi karena tadi historical costnya ditulis hanya 210 berarti anda bisa menulis labanya 290. Saya mau tanya, angka 290 itu cacat ga? Cacat. Saya ini menggunakan historical cost karena saya untung pada suatu asumsi, suatu postulat yang hnamanya going concern.
·         Historical cost muncul karena adanya going concern. Ini nilainya ditambahkan semua kan, sumarynya beda kan. “Loh ini sama sama juta pak?” bukan sama sama juta, harga nilai belinya beda. Contoh anda kalau dulu ke jogja harga 1 mangkuk soto yang gambarnya pangeran diponegoro hanya 300 rupiah. Kalau sekarang uang 300 rupiah dikasih ke tukang parkir, berantem anda. Berarti yang namanya nilai itu ada time value of money. Ini kalau anda jumlahkan, satuan sama sama miliar tapi kan harga belinya beda.
·         Jadi kalau kita bisa bilang, postulat going concern yang memunculkajn yang namanya hostorical cost itu sebenarnya hanya sebuah retorika. “saya pakai historical cost karena saya going concern” saya mau tanya, berapa banyak perusahaan yang bangkrut karena memakai historical cost? Many. Jadi jangan karena seperti itu alasannya, ini kritik ya.
·         Banyak perusahaan yang berenti kok. Jadi kadang kadang perusahaan yang melakukan setiap kegiatan, jangan jangan perusahaan itu tidak melakukan bisnis, cuma muter doang. Ada orang stres, yang makan ya makan tapi ga ada gairah hidup (misal saat diputusin pacar, hidup serasa semua hilang). Muter doang, dia ga bikin pengembangan. Dia ga bikin kreativitas ke depan. Dia ga bikin new produk. Dia Cuma maintain yang ada, yang penting ada iklan. Yang penting ada kerjaan buat karyawannya saja. Dan yang seperti itu, repot sekali kalau anda  pakai historical cost.
·         Kenapa harus menggunakan hostorical cost? Pilihan di luar banyak kok. Masalahnya dari awal anda sudah terpikat dengan historical cost karena dari awal pertama kuliah sudah pacaran sama dia kan. Padahal alternativenya banyak : present value, current market value, current cost, NRV, present value. Ada banyak pilihan kok.
·         Kritiknya banyak banget nih, keliatan banget kalau buku ini ga suka historical cost. Matching cclosed against revenue. Anda pernah mengguanakn fifo kan. Fifo itu berarti kalau anda jual pakai harga sekarang ya kan. Tapi cost yang masuk adalah cost yang lama kan, makanya labanya terlihat lebih besar. Makanya menggunakan fifo atau lifo dalam income statement itu akan terlihat dalam cateris paribus. Laba akan lebih besart di fifo. Intinya adalah apakah itu matching? Matching itu adalah current revenue beradu sama current cost. Sedangkan anda, current price beradu sama historical cost. Matching ga? Sama dengan penjuual di glodok, belinya 1 jt jualnya 3 jt. Mahal amat? Ya kan dolar naik. Dan itu dibeli waktu dolarnya masih murah. Nanti kalau dolarnya turun, dia tetap jual 3 jt dg alasan “kan untuk jaga jaga beli lagi”. Historical cost membuat kita ga akan pernah membuat kita yang namanya matching. Jadi income statement yang anda buat, saya mau tanya, ada matching ga disana? Engga ya.
·         Totality arbitrary. Contoh anda pernah denger kata distribusi? Lawan katanya atribusi. Contoh atribusi anda beli minum, minum sendiri, keselek sendiri, pingsan sendiri, bayar sendiri. Itu namanya atribusi. Misal lagi, harga sewa toilet dalam sehari 100rb dan yang pakai hanya 5 mahasiswa. Tiap orang akan dikenakan biaya 20rb. Kenapa? Menggunakan konsep distribusi, alokasi. Jadi alokasi itu tepat atau tidak? Tidak. Alokasi tidak bisa tepat. Jadi kalau ada alokasi pasti ada penyimpangan. Jadi angka alokasi itu angka kira kira. Jadi jangan pernah ngomong akurat dalam bahasa akuntansi.
·         Kalau anda pakai yang namanya historical cost bisa turbulensi (volatile). Jarang ada nilai pasar yang turbulensi. Begitu anda kena volatile, anda cenderung menghaluskan kan. Contoh anda kuis 4 kali, nilai 10, 2, 4, 6. Lapor ke orang tua pasti 2, 4, 6, 10. Pasti senyum. Kalau lapornya sebaliknya pasti marah. Padahal rata ratanya sama. Orang begitu dibikin lebih smooth, naiknya pelan pelan orang lebih senang. Padahal kalau di rata rata nilainya sama. Jadi kadang kadang historical cost yang turbulensi cenderung diratakan sama anda.
·         Distorsinya penuh sekali. Kita harus mencapai yang namamnya tujuan. Begitu anda menggunakan historical cost, muncul yang namanya creative accounting. Pernah denger yang namanya creative accounting? Angkanya dikutak katik. datanya bisa menyesatkan kan. Sekarang investor ga hanya melihat historical cost accounting.
·         Sekarang ditawarkan yang baru, current cost. Kalau anda menggunakan historical cost ini ada beberapa keutungannya:
-          Profitnya jelas, karena menggunakan nilai sekarang. Karena nilai sekarang dia bisa mengambil keputuan masa lalu, dan dia mau liat penggunaan penggunaan sumber daya perusahaan. Karena pakai nilai sekarang jadi si user (shareholder) ini akan mudah menentukan keputusan untuk resources (aset). Saran saya satu, anda bikin data ini kelompokkan dalam 3 atau 4 garis besar. Karena anda pakainya current cost, maka yang namanya profitnya juga current. Lebih relevan kan.
-          Pertama nih masukkan duit kas 15.000. uangnya kas dipertahankan 5.000 sisanya dibelikan inventory 10.000 isinya 10 boxes @1.000. balance kan.
-          Trus boxesnya ini dijual, pricenya hanya @1.300 terjual 9 box.
= 9 x 1.300 = 11.700
Invetorynya = (5.000)
Sisa = 6.700
-          Berapa laba yang boleh dimakan? 2.200. laba adalah kenaikan kekayaan yang dapat direalisasi dan dapat dikonsumsi. Kalau anda makan semua ini, habiskan, maka anda jelas sekali akan punya laporan keuangan kas 5.000 , inventorynya 1.000 sisa kasnya adalah 9.000 , balance kan pada akhir.
-          Coba lihat anda start dengan uang segini... di akhir periode uang anda kembali 15.000. Anda tambah kaya? Ya , anda tetap bisa punya uang ditambah keuntungan kan. Beratti anda sudah mempertahankan yang namanya kekayaan anda, modal dipertahankan. Yang dipertahankan modal apa? Duitnya atau modal fisik dari boxnya? Di tahun berikutnya harga beli satu box ternyata naik menjadi 1.100 tadinya 1.000 kan. Kita lihat periode berikutnya:
Kas 5.000
Inventory pertama 1.000
Inventory kedua ...
Kas sisanya ...
Uang anda 9.000 mau beli box segini Cuma dapat berapa. Equitynya tetap sama. Saya mau tanya, tambah miskin apa tambah kaya? Secara keuangan, tadi awalnya 15.000 ending 15.000 berarti sama kayanya. Tapi kalau dihitung secara fisik, tambah miskin (awal 10 box sekarang jadi 9 box).
·         Jadi pemeliharaan modal (concept of capital maintenance) ada dua cara yaitu adalah financial capital maintenance (pemeliharaam keuangan secara keuangan), yang kedua physical capital maintenance (pemeliharaam keuangan secara fisik).
·         Apa yang lebih penting? Terserah. Dengan ada cara seperti ini, maka kita bisa cek berapa laba yang anda bisa pertahankan. Laba FCM = (harga jual – harga beli) x quantity terjual. Nilainya adalah (13.000 – 1.000) x 9 = ... ini kan sama dengan anda punya.
·         Bagaimana menilai modal secara keuangan? Rumusnya adalah (harga jual-harga beli sekarang / current cost) x quantity terjual.
menilai modal secara keuangan = (100 – 1.100) x 9 = ...
ternyata uang segini anda ga boleh makan sendiri. Ini ada 1.800
·         Kalau pilih secara financial maka well of ness. Kalau pilih secara fisik, maka worst of ness.
·         Berarti ada bagian dari laba yang sebenarnya tidak boleh dimakan (900), kalau anda makan maka anda akan mempertahankan kekayaan secara finansial tapi miskin secara fisik. Dan yang 2700 itu sebetulnya bukan laba semua, namanya adalah CMA (capital maintenacne adjustment) = Bagian dari laba yang tidak boleh dikonsumsi karena terikat oleh keharusan penggantian.
·         Profit adalah perubahan dari modal. Loading gains masuki ke dalam financial capital mainteance. Jadi dalam financial capital maintenacne, profit itu semua. Tapi kalau anda pakai yang physical capital, loading gains is not profit. Itu adalah CMA (capital maintenacne adjustment).
·         Sebuah contoh soal : jelaskan menurut oendapat anda, apakah volding gains itu laba?
Jawabannya, inget bahasa paling penting. Tergantung akan menjadi laba jika anda berusaha menjadi laba secara keuangan. Tapi dia bukan menjadi laba jika anda menggunakan modal berdasar konsep fisik. Berikut contohnya...
·         Mana lebih bagus? Lebih masuk akal yang mana? Physical atau financial? Physical.
Contoh: si A beli HP samsung 10jt, besoknya semua cowok deketin. Si B gengsi, ikutan beli HP tapi harganya 10,7jt. Dan cowok cowok tadi juga deketin si B. Si A nanya B berapa harga belinya? B jawab 10,7jt. Kalau anda jadi A, apa yang anda pikirkan? Saya mau tanya, untung apa rugi dia? Laba adalah sesuatu kenaikan kekayaan yang dapat dikonsumsi. Kita tidak bisa bilang untung / rugi. Karena kita tidak bisa liat secara fisik. Kalau anda suka FCM berarti 700 itu untungnya halusinasi dong. Kalau anda suka PCM anda poker face. Kalau anda ikut PCM , anda harusnya tidak bereaksi dong. Karena apa? Karena kalau dia beli lebih 700 anda untungnya apa? Anda ga dapet duitnya kok. Dia rugi karena belinya mahal ya ga juga. Kartena anda belinya beda waktu dengan dia “time value of money”. Dan kalaupun anda sampai kehilangan HP anda dan anda beli lagi, harganya berapa? 10,7jt. Jadi yang ada di kepala anda adalah keuntungan secara financial.
·         Argumen yang nmenentang dan mendukung current cost.
Kalau anda pakai prinsip indonesia, current cost itu sebetulnya sangat timely. Kan anda beli pakai harga sekaramg, jual pakai harga sekarang. Tapi itu perusahaan yang memakai sistem konservatif.
Kapan yang namanya PCM = FCM? Ini akan sama kalau ini 0. Ini akan 0 kalau rumusnya sama. Entah ini berubah jadi CC, atau ini berubah jadi AB. Ternyata dibilang bahwa rumus ini harus fix, ga boleh berubah. Jadi pertanyaannya adalah kapan kita bisa mendapat angka yang sama yaitu pada saat rumus ini (konsep pemeliharaan modal secara keuangan) menggunakan boleh pindah ga? Boleh. Ini idenya prof edeline university namanya R J Chambers. Ini kritiknya.
·         Dengan yang namanya current cost isinya apa aja?
-          Current cost itu isinya exit price (harga jual). Jadi pertama ini saya mau kasih nilai berapa ya? pakai current cost aja, ya pakai harga jual. Andaikata barang ini saya jual di pasar loak, pakai exit price. Kalau ga ada pakai apa? Waktu beli pakai harga berapa? Kalau ini anda diminta menilai infokus, mau kasih harga berapa? Andaikata saya beli kaya gini yang second, berapa? Jelaskan. Kalau ga ada, gimana?Ini namanya entry price ( harga masuk).
-          Jadi kalau exit price adalah kalau ini saya jual pada waktu ini dalam keadaan second, laku berapa?
-          Yang kedua, kalau sekarang beli dengan kondisi sekarang dengan kondisi second juga, laku berapa?
-          Anda lebih suka exit price atau entry price? Exit price adalah berapa yang orang pengen beli. Kalau entry, berapa yang anda pengen beli untuk barang sejenis.
-          Keuntungan dari exit price?
·         Membuat sebuah transaksi biasanya menggunakan atribut current cost, sebagai alternatif pengganti historical cost. Jelaskan soal current cost dan keuntungan serta kelemahan.
·         Current cost itu biasa menggunakan secara fakta adalah entry price dan exit price. Exit price jelaskan , berikan kelemahan dan kelebihannya. Cukup satu saja, karena kelemahan entry pasti jadi kelebihan exit. Gitu juga sebaliknya.
·         Kalau pakai harga exit suudah pasti surplus dong. Harga yang muncuk di exit itu harga yang orang mau beli buat anda kan, atau harga yang paling sah karena pihak ketiga yang akan beli jadi sah banget. Jadi entry sama exit secara keandalan lebih bagus yang mana? exit pasti. Jadi anda lihat dari berbagai sisi ya. Dari segi keandalan lebih bagus exit, kenapa? Jelaskan. Dari sisi relevan juga lebih baik exit.
·         Argumen Chambers yang mendukung:
Sangat visual, kenapa? karena orang mau beli buat anda kok. Jadi kalau misalnya ditanya, anda mau beli harga berapa? Kalau anda digaji 10jt, berarti anda dihargai 8jt. Tapi kalau anda digaji berapa? Misalnya saya digaji 8jt pak. Nah 8jt itu maunya anda atau perusahaan? Kalau maunya perusahaan, berarti yang relevan adalah perusahaan. Jadi pihak ketiga yang mau beli itu yang relevan.
·         Kalau sudah pakai exit, ga ada alokasi. Contoh anda beli rumah, tanah, menara di 1 blok nelinya 500M. Pertanyaannya pakai harga berapa? Benda A B C D itu kalau dijual sekarang, orang mau beli berapa? Orang mau beli di pasar kan biasanya. Itu harga yang orang pengen cari (exit price). Ga ketinggian dan ga kerendahan.
·         Berikan 2 argumen yang pro dan contra terhadap exit price.
·         Anda kan kalau membuat laporan keuangankan ada 2 macem ya, anda mau kasih nilai hitung atau nilai pertukaran? Contoh, ini mau kasih nilai berapa? Ini layar berapa nih harganya? Jadi nilai beli itu macem macem. Dari nilai belinya, nilai rombengnya, nilai kalau dituker di pasar harganya berapa. Lebih oarah lagi kalau anda punyta aset tiudak nbisa ditukart, misalnya traktor. Ada baraang barang yang tidak bisa ditukar. Jadi anda lebih suka nilai dalam penggunaan atau nilai dalam pertukaran?
·         Historical cost itu sebenarnya menurut anda cocok ga sih? jadi historical cost bisa bagus bisa tidak. Sudah ga relevan, tidak andal, ga bisa dibandingkan, susah dipahami.
·         Buktikan 10 contoh masing masing bahwa historical cist tidak andal, tidak dapat dibandingkan, dan ga dapat dipahami.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar