Selasa, 10 November 2015

Transfer Pricing




SOAL 1 LATIHAN TRANSFER PRICING

PT JAFTA INTERNATIONAL memiliki 2 divisi yaitu divisi A dan divisi B. Divisi A memproduksi produk Cello dan dijual ke pasar eksternal dengan harga Rp. 620.000 per unit. Selama tahun 2014, jumlah penjualan produk Cello ke pasar eksternal mencapai Rp. 93.000.000.000. Jumlah produk yang dihasilkan seluruhnya dapat terjual. Biaya untuk memproduksi dan menjual produk Cello tsb adalah sbb:
- prime cost                                       Rp. 37.500.000.000
- variable conversion cost                   Rp. 28.125.000.000
- MO rate                                  Rp. 200.000 per unit yang didasarkan atas kapasitas perusahaan yang mampu menghasilkan 180.000 unit produk Cello per tahun.

Perbandingan antara upah langsung : variable MO = 2 : 3.
Beban operasional variable sebesar Rp. 9.375.000.000 dari jumlah mana sebesar 60% merupakan beban penjualan, sisanya merupakan beban umum & administrasi. Dari jumlah beban penjualan variable tersebut sebesar Rp. 4.500.000.000 merupakan komisi penjualan yang berkaitan dengan penjualan eksternal.
Beban operasional tetap sebesar Rp. 8.250.000.000, dari jumlah mana sebesar 30% merupakan sunk cost.
Divisi B dibentuk oleh perusahaan dengan tujuan untuk dapat menyerap produk dari divisi A yang tidak dapat dijual di pasar eksternal, dimana produk Cello tersebut digunakan sebagai salah satu bahan baku dari produk yang dihasilkan oleh divisi B. Berdasarkan proyeksi dengan seksama divisi B mampu menyerap atau membeli 25.000 – 50.000 unit produk Cello setiap tahunnya. Beberapa minggu terakhir, manajer divisi B menerima penawaran dari salah satu pemasok (supplier) untuk memasok produk seperti yang dihasilkan oleh divisi A dengan harga Rp. 575.000 per unit. Jika terjadi internal sales, maka terdapat penambahan biaya bahan baku sebesar Rp. 5.000 per unit, penghematan biaya umum dan administrasi variable sebesar 20%.
Diasumsikan tax rate = 25%, sunk cost = 30%.
Diminta :
a)     Jika permintaan divisi B adalah 25.000 unit, disekitar harga berapakah transfer price akan ditetapkan agar terjadi internal sales antara divisi A dan divisi B.
b)     Jika permintaan divisi B adalah 25.000 unit, berapakah harga transfer yang ditetapkan agar tambahan laba bagi divisi A dan divisi B adalah sama besar.
c)     Seandainya semua produk yang dihasilkan divisi A dapat dijual ke pasar eksternal, apakah akan terjadi internal sales antara divisi A dan divisi B jika permintaan divisi B adalah 25.000 unit dengan harga kesepakatan antara ke-2 divisi tersebut adalah Rp. 575.000 per unit. Berikan alasannya.
d)     Diasumsikan bahwa divisi A tidak dapat menambah kapasitas normalnya dan permintaan divisi B sebesar 40.000 unit dengan harga transfer Rp. 550.000 per unit dipenuhi oleh divisi A, bagaimana dampaknya terhadap income divisi A, divisi B dan perusahaan secara corporate.
e)     Diasumsikan bahwa divisi A tidak dapat menambah kapasitas normalnya dan permintaan divisi B sebesar 35.000 unit, serta kebijakan divisi A adalah memperoleh laba bersih setelah pajak 6% dari total penjualan, maka (a) hitunglah berapakah harga transfer yang akan dibebankan divisi A kepada divisi B, (b) susunlah income statement menurut direct costing dalam divisi A setelah terjadi internal sales tersebut.


SOAL 2 LATIHAN TRANSFER PRICING

PT Husada Makmur memiliki banyak divisi usaha diantaranya divisi A dan divisi B. Divisi A memproduksi kontainer plastik dengan kapasitas produksi normal sebesar 180.000 unit per tahun. Selama ini kontainer plastik dijual ke pasar eksternal dengan harga Rp. 32.000 per unit dan total penjualan mencapai 144.000 unit per tahun. Seluruh produk yang dihasilkan dapat terjual seluruhnya.
  
Biaya untuk memproduksi dan menjual produk kontainer plastik selama tahun 2009 sbb:
  • Prime Cost Rp. 1.800.000.000, dari jumlah mana sebesar Rp. 1.224.000.000 merupakan biaya bahan langsung.
  • Manufacturing cost Rp. 3.366.000.000.
  • FMO rate  Rp. 4.300/unit, yang didasarkan pada kapasitas normal.
  • Biaya penjualan variabel terdiri dari komisi yang berkaitan dengan penjualan eksternal = Rp. 144.000.000, beban pengiriman Rp. 108.000.000 dan beban penjualan lain-lain Rp. 64.800.000.
  • Beban umum administrasi variable Rp. 172.800.000.
  • Beban operasional tetap Rp. 400.000.000 dari jumlah mana 20% merupakan sunk cost.

Divisi B membutuhkan kontainer plastik berkisar antara 20.000 unit – 45.000 unit per tahun. Selama ini kontainer plastik tersebut dibeli dari pemasok luar dengan harga Rp. 30.000 per unit. Untuk meningkatkan sinergi antara ke-2 divisi tsb, beberapa minggu terakhir manajer divisi A mencoba menawarkan kontainer plastik yang dihasilkan kepada manajer divisi B. Jika terjadi internal sales, maka terdapat penambahan biaya bahan langsung sebesar Rp. 1.000 per unit, penghematan beban pengiriman sebesar Rp. 300 per unit dan penghematan beban umum administrasi variable sebesar 25%. Diasumsikan tax rate = 20%.

Berdasarkan data di atas, diminta :
a)     Jika permintaan divisi B sebesar 30.000 unit dengan harga Rp. 28.000 per unit, apakah permintaan tersebut akan diterima oleh divisi A. Berikan alasannya dengan menunjukkan dampaknya terhadap laba divisi A, divisi B dan perusahaan secara corporate.
b)     Jika produk yang dihasilkan oleh divisi A dapat dijual seluruhnya ke pasar eksternal, (a) apakah permintaan divisi B sebesar 40.000 unit dengan harga Rp. 30.000 per unit diterima oleh divisi A, (b) jika diterima bagaimana dampaknya terhadap income divisi A, divisi B dan corporate.
c)     Jika divisi A tidak dapat menambah kapasitas normalnya, sedangkan permintaan divisi B sebesar 40.000 unit serta kebijakan divisi A adalah memperoleh laba bersih setelah pajak sebesar 9% dari penjualan, berapakah harga transfer yang dibebankan divisi A kepada divisi B.
d)     Jika divisi A tidak dapat menambah kapasitas normalnya, dan permintaan divisi B sebesar 40.000 unit dengan harga Rp.29.000 per unit dipenuhi oleh divisi A, (a) bagaimana dampaknya terhadap laba divisi A, divisi B dan Corporate, (b) hitunglah besarnya laba bersih setelah pajak yang diperoleh divisi A setelah terjadi internal sales.



SOAL 3 LATIHAN TRANSFER PRICING
PT Subur Industry memiliki beberapa divisi usahanya dan salah satunya adalah divisi A yang khusus memproduksi sparepart dengan merk ‘ARGO’ yang selama ini dijual ke pasar eksternal. Pada awal tahun 2009, PT Subur Industry membentuk 1 divisi baru lagi yaitu divisi B untuk memproduksi produk ‘KARASO’, dan untuk menghasilkan produk KARASO tersebut juga diperlukan sparepart seperti yang dihasilkan oleh divisi A. Divisi B juga mendapatkan penawaran dari pihak luar untuk membeli produk sparepart tsb yang sama seperti yang dihasilkan oleh divisi A.

Di bawah ini beberapa data produksi dan data lainnya dari divisi A, sebagai berikut:
a)     Kapasitas produksi normal setahun untuk produk ARGO adalah 250.000 unit, dan sampai saat ini divisi A baru dapat menggunakan kapasitas produksinya sebesar 75% dari kapasitas yang ada, dan seluruh produk yang diproduksi dapat terjual ke pasar eksternal dengan harga per unit Rp. 31.000.
b)     Total biaya produksi untuk membuat sparepart ARGO tersebut adalah sbb:
- Bahan langsung                       Rp. 1.350.000.000
- Upah langsung                                  768.750.000
- Variable conversion cost                 1.425.000.000
- Manufacturing Overhead cost         1.856.250.000
c)     Biaya Variable SGA per unit Rp. 3.200, dari jumlah mana sebanyak 30% dapat dihindarkan apabila terjadi internal sales antar divisi.
d)     Biaya Fixed SGA per tahun sebesar Rp. 824.031.250, dimana 35% merupakan sunk cost.
e)     Income tax rate = 40%.
Divisi B bisa membeli produk sparepart tsb dari supplier luar dengan harga Rp. 28.500 per unit.
Pertanyaan:
  1. Hitunglah diantara harga transfer berapakah akan terjadi internal sales diantara divisi A dan divisi B.
  2. Jika permintaan divisi B sebesar 50.000 unit untuk produk ARGO per tahun dengan harga transfer Rp. 19.000 per unit, apakah permintaan divisi B tsb akan dipenuhi oleh divisi A. Jika dipenuhi bagaimana pengaruh terhadap laba PT Subur Industry.
  3. Jika divisi A beroperasi penuh pada kapasitas normalnya dan harus memenuhi permintaan divisi B sebanyak 75.000 unit produk ARGO per tahun dengan harga Rp. 22.000 per unit, hitunglah pengaruh internal sales ini terhadap laba divisi A, divisi B dan perusahaan secara keseluruhan.
  4. Apabila permintaan divisi B adalah 75.000 unit produk ARGO dan divisi A tidak dapat menambah kapasitas normalnya, berapakah harga transfer yang ditetapkan jika kebijakan divisi A adalah memperoleh laba sebelum pajak sebesar 15% dari sales.


Minggu, 01 November 2015

Format Kasbon Tukang


No
Tanggal
Kasbon
Keterangan
1.               




1.        


2.               




2.        


3.               




3.        


4.               




4.        


5.               




5.        


6.               




6.        


7.               




7.        


8.               




8.        


9.               




9.        


10.            




10.    


11.            




11.    


12.            




12.    


13.            




13.    


14.            




14.    


15.            




15.    


16.            




16.    


17.            




17.    


18.            




18.    


19.            




19.    


20.            




20.    


21.            




21.    


22.            




22.    


23.            




23.    


24.            




24.    


25.            




25.    


26.            




26.    


27.            




27.    


28.            




28.    


29.            




29.    


30.            




30.    


31.            




31.