I.
Executive Summary
A. Informasi
Bisnis
Nama Bisnis : Sweet or Suit (SOS)
Alamat : Jl.
Jend. Sudirman No.51, RT.5/RW.4, Karet Semanggi, Kota Jakarta
Selatan
Daerah Khusus Ibukota Jakarta
No. Telepon : 021-5811552
B. Informasi
Mengenai Direksi Bisnis
1.
Nama : Raisa
Jabatan : Direktur
Utama
Alamat : Taman
Alfa Indah Blok D4 No. 23
No. Telepon : 085881007889
2.
Nama : Feronika
Jabatan : Partner
Alamat : Bendungan Walahar No. 14
No. Telepon : 089643363227
3.
Nama : Anggreny Agis
Jabatan : Partner
Alamat : Jalan Bendungan Hilir Gang
9, No. 20
No. Telepon : 085880860265
4.
Nama : Maria Gabriela
Jabatan : Partner
Alamat : Tanjung Priuk No. 18
No. Telepon : 08988829755
5.
Nama : Devina
Jabatan : Partner
Alamat : Jl. Angke Jaya VIIA No 32A
No. Telepon : 081210919618
C. Penjelasan Singkat
Mengenai Bisnis
Bisnis kami
bergerak di bidang manufaktur berupa produk makanan yang terdiri dari beberapa
macam makanan penutup dan salah satu produk yang kami jual memiliki konsep
permainan berupa tantangan kepada konsumen. Selain itu, produk kami juga
mengutamakan dari segi visual supaya menarik bagi konsumen untuk dilihat dan
difoto. Maraknya media sosial sudah menjadi tren sekarang ini. Konsumen
sekarang ini selain memperhatikan kenikmatan suatu perusahaan juga sangat
memperhatikan visual dari produk yang dibeli. Maka dari itu, kami mengupayakan
produk yang dapat memenuhi kriteria-kriteria tren masa kini.
D. Penjelasan
Singkat Mengenai Pasar dari Produk
Pasar dari produk
yang akan kami jual adalah segmen Mahasiswa Jurusan
Akuntansi pada Kampus UNIKA Atma Jaya
Jakarta Kampus Semanggi.
E. Penjelasan
Singkat Mengenai Strategi yang Membuat Bisnis Sukses
Keunggulan
kompetitif kami adalah konsep tantangan kepada konsumen untuk menguji adrenalin
mereka untuk mengambil tantangan tersebut. Selain itu, penyajian produk yang tidak
hanya bercita rasa tinggi tetapi menarik secara visual sehingga diyakini akan
meningkatkan daya tarik produk.
F. Penjelasan
Singkat Mengenai Kemampuan Manajerial dan Pengalaman Teknis dari Pimpinan Bisnis
Managing Director : Raisa
Memiliki berbagai
pengalaman dalam membuat berbagai macam makanan terutama di bidang pastry dan juga aktif di organisasi.
II.
Visi dan Misi
A. Visi
Menjadi pelopor
penyedia produk makanan yang kreatif dan inovatif sehingga dapat mengikuti
perkembangan permintaan pasar dengan fleksibel dengan konsep penjualan yang
menarik dan menantang konsumen.
B. Misi
I.
Menyediakan
produk makanan secara kreatif bagi mahasiswa.
II.
Mendukung semangat
kewirausahaan mahasiswa dengan memberi peluang yang luas untuk menjalankan
usaha sendiri sebagai mitra usaha yang handal dan bertanggung jawab.
III.
Menjual
produk dengan konsep yang unik dan visualisasi produk yang menarik.
C. Nilai bisnis
Kami sangat
menjunjung tinggi :
a. Kreativitas
Produk
yang kami tawarkan tidak hanya bercita rasa tinggi, tetapi memiliki konsep
penjualan yang berbeda
b. Bertanggung jawab
Setiap partner kami harus menjadi pihak
yang bertanggung jawab dalam melaksanakan
setiap pekerjaan yang diembannya.
c. Keunikan
Produk
yang kami tawarkan merupakan produk yang belum pernah dijual dan ditawarkan di
kawasan Universitas Katolik Atma Jaya
III. Profil Bisnis dan Industri
A. Analisis Industri
1.
Latar belakang dan tinjauan industri
Penjualan produk konsumsi
berupa makanan merupakan tantangan bagi entrepreneur-entrepreneur
baru yang akan menjalani bisnis di bidang ini. Dengan banyaknya kompetitor yang
menawarkan produk serupa, cita rasa yang tinggi saja tak cukup untuk memikat
hati konsumen. Untuk dapat sukses dalam bisnis ini, diperlukan inovasi dan
kreasi baru yang tidak pernah ada sebelumnya.
Di
Indonesia, dessert merupakan salah satu jenis makanan yang diminati oleh masyarakat
terutama di kalangan remaja. Dessert
sendiri merupakan hidangan yang disajikan setelah hidangan utama yang
seringkali dikenal sebagai hidangan penutup atau pencuci mulut. Dessert dapat berupa hot dessert seperti soufflé, crepes, hot pudding, fritters sedangkan cold dessert meliputi custard, jellies, cold pudding, choux, kue, dll.
2.
Tren bisnis makanan
Tren makanan dessert di Indonesia mulai berkembang
dengan cepat beberapa tahun ini. Hidangan-hidangan penutup tersebut dibuat
sedemikian rupa supaya memiliki penampilan yang cantik, menarik, dan juga unik.
Inovasi-inovasi juga dilakukan terhadap hidangan penutup terdahulu yang sudah
ada untuk mengikuti tren pasar saat ini. Contohnya seperti es krim yang dulu
hanya mempunyai rasa-rasa yang terbatas sekarang sudah sangat berkembang
sehingga memiliki rasa seperti green tea,
soda, teh, red velvet, dll.
3.
Tingkat Pertumbuhan Bisnis
Makanan
Pertumbuhan di bidang makanan
sebenarnya dapat berkembang secara cepat dan pesat ketika ada suatu produk
makanan baru yang terinovasi di pasar. Antusiasme dan ketertarikan masyarakat
pada produk baru tersebut akan sangat tinggi. Namun, lama-kelamaan para konsumen
pun akan mencapai titik jenuh dimana bisnis pun akan berada di posisi mature. Jika pemilik bisnis tidak
melakukan inovasi baru untuk menarik minat pasar, maka bisnisnya dapat turun.
Maka dari itu, pemilik bisnis harus melakukan inovasi atas produk yang dijual
sesuai dengan tren pasar masa kini.
4.
Faktor Kunci Kesuksesan dalam Bisnis
Kunci kesuksesan dalam bidang
bisnis ini adalah inovasi produk dan memberikan additional value dalam produk yang ditawarkan kepada konsumen.
Tanpa adanya inovasi terhadap produk yang dijual, tidak akan ada perkembangan
bisnis yang signifikan seperti pada saat memulai bisnis. Sementara itu,
banyaknya pesaing dalam bisnis yang sama dengan produk serupa ini menuntut entrepreneur memiliki keunikan produk
dan servis yang baik bagi para konsumennya. Dengan meningkatkan customer satisfaction, maka penjualan
produk pun akan meningkat. Banyak konsumen yang menjadi loyal karena pemberian
servis yang sesuai dengan harapan mereka sehingga mereka tidak segan untuk memilih
produk yang kita jual dibandingkan produk pesaing.
B. Pandangan dalam Setiap
Tahap Pertumbuhan Bisnis
1.
Tahap Introduction
Tahap
perkenalan akan dimulai dengan sosialisasi produk dengan konsumen terlebih
dahulu dan cenderung akan dilakukan penyesuaian atas saran konsumen yang
potensial. Target awal dengan memperoleh 20 hingga 30 produk yang terjual
melihat kondisi tenaga kerja yang kurang memadai dan masih terbatas pada
lingkungan universitas.
Selain itu, sosialisasi sistem usaha juga dilakukan untuk dapat menarik banyak
mahasiswa menjadi mitra usaha dari bisnis ini dengan daya tarik komisi yang
cukup besar.
2.
Tahap Growth
Pertumbuhan
penjualan makanan
akan terlihat ketika target awal penjualan akan tercapai karena konsumen
diharapkan akan semakin banyak. Daya tarik yang digunakan pada tahap ini adalah
pemberian challenge kepada para konsumen. Tantangan yang diberikan berupa
memilih salah satu dari dua jenis produk yang disediakan. Apabila konsumen
memilih produk yang tepat, maka ia akan memenangkan tantangan tersebut dan
mendapatkan hadiah. Dengan adanya tantangan ini.diharapkan dapat meningkatkan
pertumbuhan penjualan produk.
3.
Tahap Maturity
Tahap
selanjutnya adalah mengembangkan dan meneruskan penjualan produk makanan. Selain itu diharapkan
juga penambahan jumlah tenaga kerja yang membantu operasional sehingga skala
pelayanan menjadi luas dan tidak bergantung pada satu jenis makanan
saja. Pencarian terhadap tempat
– tempat yang berpotensi untuk melakukan penjualan seperti bazar – bazar yang
diadakan di kampus lain. Di samping itu, sistem usaha
penjualan makanan
sudah dapat berjalan dengan baik sehingga semakin banyak mitra usaha yang
bergabung dan membentuk suatu jaringan yang kuat dan menciptakan brand image dan brand perception yang kuat dikalangan mahasiswa dan semakin
dibutuhkan keberadaannya.
C. Tujuan Bisnis
Tujuan
mengembangkan jenis-jenis makanan di bidang dessert sehingga masyarakat mempunyai pilihan produk yang baru
di pasar.
IV. Strategi Bisnis
A. Gambaran
Posisi yang Diinginkan di dalam Pasar
Sebagai bisnis yang terbilang baru di
pasar, maka produk
ini diharapkan menjadi pemimpin dalam pasar. Untuk menjadi pemimpin dalam pasar
maka produk ini
harus memiliki keunikan tersendiri agar pesaing yang ingin masuk sulit untuk
berkompetisi. Dengan menawarkan suatu produk yang baru dan dibutuhkan banyak
mahasiswa maka diharapkan produk
ini dapat diterima dengan baik di pasar.
B. Analisis
SWOT
1. Kekuatan (Strengths)
·
Memberikan
rasa puas kepada konsumen ketika berhasil memenangkan tantangan yang diberikan
yang belum ditawarkan oleh kompetitor lain.
·
Bagi
para konsumen yang belum berhasil, mereka akan merasa tertantang untuk
memenangkan tantangan tersebut dan memicu rasa ambisius mereka.
·
Memiliki
harga jual yang terjangkau bagi mahasiswa.
·
Visualisasi
produk yang menarik dengan cita rasa makanan yang tinggi.
2. Kelemahan (Weakness)
·
Kurangnya
pengalaman pemilik dalam menjalankan suatu bisnis sehingga membutuhkan waktu, trial and error, dalam membangun dan
mengembangkan bisnis.
·
Bentuk
dari produk yang dijual masih banyak dijumpai di pasaran sehingga belum
memiliki ciri khas produk yang signifikan.
3. Peluang (Opportunities)
·
Perkembangan
bisinis di bidang makanan yang sedang tinggi sehingga menjadi peluang yang baik
dalam membangun bisnis di bidang yang sama.
·
Adanya
permintaan mahasiswa sebagai target pasar terhadap inovasi produk yang belum
ada di lingkungan universitas
4. Ancaman (Threats)
·
Masuknya
pesaing baru di bidang yang sama.
·
Tingkat
kejenuhan konsumen sebagai pembeli produk
C. Strategi
Kompetitif
Strategi yang ditetapkan dari awal bisnis
ini dimulai adalah fokus terhadap konsumen
yang sesuai dengan
tujuan utama bisnis. Calon konsumen
yang dituju adalah mahasiswa
Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya Jakarta. Target yang ingin dicapai
berupa kepuasan konsumen terhadap produk yang dijual serta servis yang diterima
untuk mewujudkan loyalitas konsumen terhadap bisnis ini.
V. Produk yang Ditawarkan
A. Deskripsi
1.
Ciri-ciri
produk
Produk yang akan kami jual dapat dikategorikan kedalam dua jenis, yaitu
kue dan coklat. Produk kue yang akan dijual berupa donat dan éclaire yang akan
mempunyai isi atau filling berbagai
varian sehingga konsumen adapat memilih sesuai dengan seleranya. Selain itu,
untuk penjualan produk donat juga disertai dengan es krim yang akan menambah
cita rasa dan sensasi yang menyegarkan bagi para konsumen. Untuk produk yang
berbahan dasar coklat akan ditawarkan dengan konsep penjualan yang berbeda,
yaitu sebagai sebuah tantangan bagi para konsumen. Dimana konsumen akan memilih
salah satu dari dua produk yang tersedia. Jika berhasil memenangkan tantangan
tersebut, maka konsumen akan mendapatkan bonus tambahan.
2.
Manfaat
untuk Klien
Dengan membeli produk yang kami jual dapat memberikan kepuasan dalam
segi rasa dan adrenalin para konsumennya. Selain itu produk
yang kami jual juga memudahkan konsumen dalam penyantapannya karena praktis dan
mudah untuk dibawa dan dimakan dimana saja. Kegiatan konsumen pun menjadi tidak
terganggu dan tetap dapat berjalan dengan lancar.
3.
Jaminan
Jaminan yang diberikan
kepada klien atau mahasiswa adalah dalam segi kebersihannya. Apabila terdapat
benda-benda asing dalam produk makanan yang dijual, konsumen akan mendapatkan
penggantinya tanpa harus dikenakan biaya tambahan.
4.
Keunikan
Produk yang kami jual memiliki keunikan dalam penyajian produk secara
visual. Contohnya seperti donut yang diberi filling
berbagai varian rasa, coklat yang mempunyai tampilan visual yang seperti marmer.
B. Deskripsi Proses Produksi
Proses produksi dari produk yang kami tawarkan terdiri dari 2 produk
utama, yaitu kue dan coklat.
Bahan baku produk kue terdiri dari bahan sebagai berikut:
·
Tepung terigu
·
Gula pasir
·
Susu bubuk
·
Telur
·
Mentega
·
Ragi
·
Air
Bahan baku produk coklat terdiri dari bahan sebagai berikut:
·
Cooking chocolate
·
Gula pasir
·
Susu cair
·
Milo bubuk
·
Telur
VII. Strategi Pemasaran
A. Target
Pasar
1.
Profil
demografis
Target
pasar produk yang kami tawarkan adalah mahasiswa dan karyawan Universitas Katolik Atma Jaya Jakarta.
B. Motivasi
Klien untuk Membeli
Produk yang kami tawarkan mendorong keinginan dan meningkatkan rasa
ingin tahu dari calon konsumen dengan visualisasi produk yang menarik.
C. Ukuran
dan Tren Pasar
1.
Ukuran
pasar
Ukuran pasar produk yang kami tawarkan adalah karyawan dan mahasiswa
Universitas Katolik Atma Jaya Jakarta.
2.
Seberapa besar
pasarnya berkembang atau menyusut?
Pasar dari produk yang kami tawarkan akan terus berkembang karena kami
terus mengikuti perkembangan pasar dengan menyesuaikan permintaan.
D. Periklanan
dan Promosi
1.
Media
yang digunakan
Kami menggunakan media sosial instagram sebagai sarana untuk memasarkan
produk kami.
2.
Biaya
media
Media yang kami gunakan hanya menggunakan jaringan internet sehingga
tidak ada pengeluaran biaya media yang signifikan.
3.
Rencana
untuk membuat publisitas
Untuk ke depannya
kami akan memasaran produk melalui media lainnya seperti Line di mana yang saat ini menjadi tren
pemasaran yang sudah banyak digunakan bisnis dan memang terbukti nyata
efektifitas dan efisiensinya karena sangat mudah dan sangat murah bahkan tidak
membutuhkan biaya, di tambah penggunaan smartphone
oleh mahasiswa-mahasiswa dapat membantu penyebaran publisitas bisnis kami.
E. Penetapan
Harga
1.
Struktur
Biaya
a.
Tetap
Biaya tetap yang
kami tetapkan adalah peralatan-peralatan yang digunakan untuk membuat
produk seperi kompor, oven, wajan, spatula, dan loyang.
b.
Tidak
Tetap
Biaya tidak tetap
yang muncul antara lain adalah biaya bahan baku yang digunakan dalam pembuatan produk dan
juga kemasan yang digunakan untuk penyajian produk.
2.
Citra
yang diinginkan di dalam pasar
Kami ingin persepsi
konsumen terhadap produk kami memiliki citra yang tinggi dengan visual produk
yang menarik dengan konsep penjualan yang unik.
3.
Perbandingan
terhadap harga-harga pesaing
Harga produk yang kami tawarkan memiliki harga yang cukup bersaing
dengan kompetitor produk kami yaitu Toko Aneka Atma Jaya yang menjual produk
serupa. Kami menjual produk kami dengan harga sebagai berikut:
Éclair : Rp 3.000,-
Donat : Rp 15.000,- dengan filling, Rp 12.000,- tanpa filling
Churros : Rp 7.000,-
Coklat : Rp 5.000,-/1x tantangan
VIII. Lokasi dan Tata Letak
A.
Lokasi
B.
Tata Letak
IX. Analisis Pesaing
Sebagai seorang wirausahawan baru di kalangan
mahasiswa maka kita harus mampu menganalisis persaingan terhadap wirausahawan
lainnya. Kegagalan dalam menganalisis persaingan secara realistis akan mampu
memperlihatkan persiapan yang kurang matang sehingga para mahasiswa pun akan
ragu untuk menerima jasa asuransi berupa les mata kuliah yang akan kami berikan
, oleh karena itu analisis atas masing masing pesaing penting harus
ditunjukkan.
A.
Pesaing
yang ada
Pesaing yang ada dari jasa les yang kami tawarkan
merupakan guru-guru
dari mahasiswa tingkat atas yang sudah ada sebelumnya yang memberikan jasa les
kepada mahasiswa. Selain itu juga ada jasa les lain yang disediakan oleh
organisasi dalam kampus seperti organisasi HIMA (Himpunan Mahasiswa Jurusan Akutansi) yang
mengadakan jasa les twester, dimana mahasiswa membayar sebesar 5 ribu rupiah
untuk 1 mata kuliah yang akan diambil selama waktu kurang lebih dua jam.
1.
Citra
yang dimiliki di pasar
a. Citra
kontradiktif : sasaran tidak diketahui dan merupakan posisi yang berbahaya
untuk dimasuki.
Contoh: Mahasiswa yang
memiliki IPK yang
terlalu rendah beresiko tinggi.
b. Citra
Hemat : Sasaran adalah mereka yang menganggap harga rendah lebih penting
daripada kualitas.
Contoh: Mahasiswa yang
setuju membayar premi rendah dan mengincar biaya murah.
c. Citra
berskala tinggi : Sasaran adalah mereka yang menginginkan yang terbaik dan bisa
membayarnya.
Contoh: Mahasiswa yang
mengejar IPK tinggi dan bersemangat dalam belajar.
d. Citra
Nilai: Sasaran adalah mereka yang mengutamakan nilai dari apa yang telah mereka
belanjakan.
Contoh: Mahasiswa yang
mau membayar mahal agar mendapat banyak manfaat supaya mendapatkan IPK tinggi
dan lebih mengutamakan nilai daripada biaya yang dikeluarkan.
2.
Kekuatan
Kekuatan dari jasa asuransi les mata kuliah
dibandingkan dengan guru les perorangan yang dilakukan mahasiswa semester
tingkat atas dan program Twester.
Bahwa kami menerapkan
konsep asuransi dimana premi akan dibayarkan setiap bulan selama 6 bulan dan
juga para mahasiswa akan mendapatkan berbagai macam keuntungan seperti jasa
konsultasi untuk pembuatan tugas, fotokopi catatan beserta soal latihan dan
jawaban tahun tahun sebelumnya untuk membantu mahasiswa mengenali soal-soal yang biasanya akan
dikeluarkan dalam ujian, serta meminjamkan banyak buku mata kuliah asli
(original) yang harganya mahal khususnya untuk mata kuliah yang mewajibkan
mahasiswa untuk mempunyai
buku text book yang biasanya akan dipakai dalam ujian yang bersifat open book.
Keunggulan lain adalah jika target yang
diharapkan tidak tercapai maka kami akan
mengembalikan sebagian uang dari jumlah yang telah dibayarkan sesuai dengan sistem
yang telah kami jelaskan di bagian sebelumnya.
Kekuatan dari guru les perorangan yang dilakukan
mahasiswa semester tingkat atas dan program Twester dibandingkan dengan jasa
asuransi les mata kuliah.
Bahwa keunggulan utama
dari guru les perorangan yang dilakukan mahasiswa semester tingkat atas adalah
mereka tidak menetapkan premi sehingga membuat mahasiswa menjadi lebih
fleksibel dalam menentukan les mata kuliah yang akan mereka ikuti, selain itu
juga bahwa mereka tidak perlu membayar premi tiap bulan, cukup pada saat waktu
mereka les saja sehingga tidak ada kewajiban mengikat bagi setiap mahasiswa
yang akan mengikuti les.
Keunggulan dari
program Twester sendiri adalah bahwa harganya sangat murah bila dibandingkan
dengan yang lain yaitu 5 ribu rupiah per mata kuliah, dan juga mengajarkan
semua bahan dalam waktu yang singkat yaitu satu hingga dua kali pertemuan dalam
seminggu untuk memadatkan topik yang sudah diajarkan dalam satu semester.
3.
Kelemahan
Kelemahan dari jasa
asuransi les mata kuliah dibandingkan dengan guru les perorangan yang dilakukan
mahasiswa semester tingkat atas dan program Twester
Kelemahannya adalah bahwa
masih sangat sulit untuk menemukan mahasiswa yang mau untuk bergabung dikarenakan lebih mempercayai guru les
dari mahasiswa semester tingkat atas. Kurangnya tenaga ahli karena jasa asuransi les mata kuliah kami hanya
beranggotakan 5 orang dimana kami juga memiliki kesibukan masing-masing karena kami masih
kuliah, selain itu susah untuk mencocokan jadwal antara mahasiswa yang ingin
les dengan pengajar dikarenakan bentrok dengan mata kuliah yang diambil
mahasiswa ataupun si pengajar. Munculnya
materi-materi baru yang belum
pernah diajarkan dan dikeluarkan dalam bahan bahan ujian tahun sebelumnya
menyebabkan pengajar harus belajar terlebih dahulu dan menguasai bahan sehingga
memakan waktu yang cukup lama. Mahasiswa
tidak ingin diikat dengan suatu kewajiban pembayaran dalam kurun waktu yang
cukup lama.
Kelemahan dari guru les
perorangan yang dilakukan mahasiswa semester tingkat atas dan program Twester
dibandingkan dengan jasa asuransi les mata kuliah
Kelemahannya adalah bahwa
les yang dilakukan oleh mahasiswa tingkat atas tersebut tidak terstruktur dan
terorganisir dengan baik seperti yang kami sediakan, selain itu tidak ada
pengembalian uang (premi) seperti yang jasa yang kami sediakan ketika mahasiswa tidak mampu mencapai target yang
ditetapkan. Selain itu juga kelemahan lainnya adalah
bahwa jasa les yang dilakukan oleh mahasiswa tingkat atas tersebut membuat
mahasiswa bingung ingin memilih guru les yang mana, sedangkan pada jasa yang
kami sediakan , kami sudah dapat menentukan siapa saja yang ahli pada bidangnya
masing masing seperti Fandi
ahli dalam mata kuliah akuntansi
biaya, Ferlino ahli dalam mata
kuliah manajemen keuangan, dan lain –lain.
Kelemahan dari
twester adalah bahwa program ini hanya diakan 2 minggu terakhir sebelum UTS dan
UAS , dan hanya dilaksanakan dalam waktu 2 jam padahal bahan yang akan diujikan
sangat banyak sehingga membuat mahasiswa tidak bisa menangkap semua bahan yang
diberikan karena diberikan dalam waktu yang singkat.
B.
Calon
pesaing : bisnis yang mungkin memasuki pasar
1.
Pihak-pihak yang menjadi calon pesaing
Calon pesaing yang mungkin muncul dalam jasa asuransi
pelajaran yang kami berikan adalah adanya banyak calon guru les dari mahasiswa
mahasiswa yang baru saja mengambil mata kuliah yang akan di ajarkan khususnya
untuk semester semester awal, karena mereka baru saja mengambil mata kuliah
tersebut maka tidak sulit untuk mengulangnya dan mengajarkan kepada mahasiswa
yang berada di semester bawahnya, sedangkan kami yang sudah berada di semester
tingkat atas karena sudah lama tidak belajar mata kuliah tersebut bagaimanapun
juga harus mengulang mata kuliah tersebut terlebih dahulu.
2.
Dampak terhadap bisnis
Dampak yang ada jika mereka memasuki pasar adalah
bahwa tentu saja banyak mahasiswa yang akan beralih kepada jasa les yang mereka
berikan , karena mereka tidak perlu membayar premi tiap bulan, serta dapat mengurangi
murid yang akan belajar pada jasa asuransi pelajaran yang kami berikan. Selain
itu dampak lainnya adalah bahwa mereka dapat membandingkan jasa yang kami
berikan dengan jasa yang ada di luar baik dalam bentuk kualitas maupun harga
yang diberikan.
X. Rencana Operasional
A. Bentuk
Kepemilikan
Gaya kepemilikan bisnis kami adalah
partnership. Alasan kami memilih untuk membentuk partnership adalah karena
bisnis dengan kepemilikan partnership lebih fleksible dan membutuhkan modal
yang lebih sedikit, selain itu kami juga terdiri dari lebih dari 2 pemilik
dengan kemampuan yang berbeda-beda. Model bisnis partnership memungkinkan kami untuk
mengambil keputusan dengan lebih mudah tanpa birokrasi rumit yang terdapat
dalam bisnis.
B. Struktur Bisnis
C. Otoritas
Pengambilan Keputusan
Fandi berperan sebagai penentu
kebijakan dalam bisnis.
XI. Ramalan Keuangan
A. Laporan
Keuangan
B. Analisis Keseimbangan
C. Analisis Rasio
Tidak ada komentar:
Posting Komentar