Senin, 02 Januari 2017

Business Plan Kewirausahaan



motion.jpg
Text Box:

 

I.            Executive Summary
A.    Informasi Bisnis
Nama Bisnis                     : Sweet or Suit (SOS)
Alamat                             : Jl. Jend. Sudirman No.51, RT.5/RW.4, Karet                                                     Semanggi, Kota Jakarta Selatan
  Daerah Khusus Ibukota Jakarta
No. Telepon                     : 021-5811552

B.     Informasi Mengenai Direksi Bisnis
1.      Nama                    : Raisa
            Jabatan                 : Direktur Utama
            Alamat                 : Taman Alfa Indah Blok D4 No. 23
            No. Telepon         : 085881007889

2.      Nama                    : Feronika
Jabatan                 : Partner
Alamat                 : Bendungan Walahar No. 14
No. Telepon         : 089643363227

3.      Nama                    : Anggreny Agis
Jabatan                 : Partner
Alamat                 : Jalan Bendungan Hilir Gang 9, No. 20
No. Telepon         : 085880860265

4.      Nama                    : Maria Gabriela
Jabatan                 : Partner
Alamat                 : Tanjung Priuk No. 18
No. Telepon         : 08988829755

5.      Nama                    : Devina
Jabatan                 : Partner
Alamat                 : Jl. Angke Jaya VIIA No 32A
No. Telepon         : 081210919618

C.    Penjelasan Singkat Mengenai Bisnis
Bisnis kami bergerak di bidang manufaktur berupa produk makanan yang terdiri dari beberapa macam makanan penutup dan salah satu produk yang kami jual memiliki konsep permainan berupa tantangan kepada konsumen. Selain itu, produk kami juga mengutamakan dari segi visual supaya menarik bagi konsumen untuk dilihat dan difoto. Maraknya media sosial sudah menjadi tren sekarang ini. Konsumen sekarang ini selain memperhatikan kenikmatan suatu perusahaan juga sangat memperhatikan visual dari produk yang dibeli. Maka dari itu, kami mengupayakan produk yang dapat memenuhi kriteria-kriteria tren masa kini.

D.    Penjelasan Singkat Mengenai Pasar dari Produk
Pasar dari produk yang akan kami jual adalah segmen Mahasiswa Jurusan Akuntansi pada Kampus UNIKA Atma Jaya Jakarta Kampus Semanggi.

E.     Penjelasan Singkat Mengenai Strategi yang Membuat Bisnis Sukses
Keunggulan kompetitif kami adalah konsep tantangan kepada konsumen untuk menguji adrenalin mereka untuk mengambil tantangan tersebut. Selain itu, penyajian produk yang tidak hanya bercita rasa tinggi tetapi menarik secara visual sehingga diyakini akan meningkatkan daya tarik produk.

F.     Penjelasan Singkat Mengenai Kemampuan Manajerial dan Pengalaman Teknis dari Pimpinan Bisnis
Managing Director           : Raisa
Memiliki berbagai pengalaman dalam membuat berbagai macam makanan terutama di bidang pastry dan juga aktif di organisasi.

II.            Visi dan Misi

A.    Visi
Menjadi pelopor penyedia produk makanan yang kreatif dan inovatif sehingga dapat mengikuti perkembangan permintaan pasar dengan fleksibel dengan konsep penjualan yang menarik dan menantang konsumen.

B.     Misi
                                              I.            Menyediakan produk makanan secara kreatif bagi mahasiswa.
                                           II.            Mendukung semangat kewirausahaan mahasiswa dengan memberi peluang yang luas untuk menjalankan usaha sendiri sebagai mitra usaha yang handal dan bertanggung jawab.
                                        III.            Menjual produk dengan konsep yang unik dan visualisasi produk yang menarik.

C.    Nilai bisnis
Kami sangat menjunjung tinggi :
a. Kreativitas
Produk yang kami tawarkan tidak hanya bercita rasa tinggi, tetapi memiliki konsep penjualan yang berbeda
b.  Bertanggung jawab
     Setiap partner kami harus menjadi pihak yang bertanggung jawab dalam    melaksanakan setiap pekerjaan yang diembannya.
c.  Keunikan
Produk yang kami tawarkan merupakan produk yang belum pernah dijual dan ditawarkan di kawasan Universitas Katolik Atma Jaya

III.      Profil Bisnis dan Industri

            A. Analisis Industri
1. Latar belakang dan tinjauan industri
Penjualan produk konsumsi berupa makanan merupakan tantangan bagi entrepreneur-entrepreneur baru yang akan menjalani bisnis di bidang ini. Dengan banyaknya kompetitor yang menawarkan produk serupa, cita rasa yang tinggi saja tak cukup untuk memikat hati konsumen. Untuk dapat sukses dalam bisnis ini, diperlukan inovasi dan kreasi baru yang tidak pernah ada sebelumnya.
Di Indonesia, dessert merupakan salah satu jenis makanan yang diminati oleh masyarakat terutama di kalangan remaja. Dessert sendiri merupakan hidangan yang disajikan setelah hidangan utama yang seringkali dikenal sebagai hidangan penutup atau pencuci mulut. Dessert dapat berupa hot dessert seperti soufflé, crepes, hot pudding, fritters sedangkan cold dessert meliputi custard, jellies, cold pudding, choux, kue, dll.
2. Tren bisnis makanan
Tren makanan dessert di Indonesia mulai berkembang dengan cepat beberapa tahun ini. Hidangan-hidangan penutup tersebut dibuat sedemikian rupa supaya memiliki penampilan yang cantik, menarik, dan juga unik. Inovasi-inovasi juga dilakukan terhadap hidangan penutup terdahulu yang sudah ada untuk mengikuti tren pasar saat ini. Contohnya seperti es krim yang dulu hanya mempunyai rasa-rasa yang terbatas sekarang sudah sangat berkembang sehingga memiliki rasa seperti green tea, soda, teh, red velvet, dll.
3. Tingkat Pertumbuhan Bisnis Makanan
Pertumbuhan di bidang makanan sebenarnya dapat berkembang secara cepat dan pesat ketika ada suatu produk makanan baru yang terinovasi di pasar. Antusiasme dan ketertarikan masyarakat pada produk baru tersebut akan sangat tinggi. Namun, lama-kelamaan para konsumen pun akan mencapai titik jenuh dimana bisnis pun akan berada di posisi mature. Jika pemilik bisnis tidak melakukan inovasi baru untuk menarik minat pasar, maka bisnisnya dapat turun. Maka dari itu, pemilik bisnis harus melakukan inovasi atas produk yang dijual sesuai dengan tren pasar masa kini.
4. Faktor Kunci Kesuksesan dalam Bisnis
Kunci kesuksesan dalam bidang bisnis ini adalah inovasi produk dan memberikan additional value dalam produk yang ditawarkan kepada konsumen. Tanpa adanya inovasi terhadap produk yang dijual, tidak akan ada perkembangan bisnis yang signifikan seperti pada saat memulai bisnis. Sementara itu, banyaknya pesaing dalam bisnis yang sama dengan produk serupa ini menuntut entrepreneur memiliki keunikan produk dan servis yang baik bagi para konsumennya. Dengan meningkatkan customer satisfaction, maka penjualan produk pun akan meningkat. Banyak konsumen yang menjadi loyal karena pemberian servis yang sesuai dengan harapan mereka sehingga mereka tidak segan untuk memilih produk yang kita jual dibandingkan produk pesaing.
B. Pandangan dalam Setiap Tahap Pertumbuhan Bisnis
1. Tahap Introduction
Tahap perkenalan akan dimulai dengan sosialisasi produk dengan konsumen terlebih dahulu dan cenderung akan dilakukan penyesuaian atas saran konsumen yang potensial. Target awal dengan memperoleh 20 hingga 30 produk yang terjual melihat kondisi tenaga kerja yang kurang memadai dan masih terbatas pada lingkungan universitas. Selain itu, sosialisasi sistem usaha juga dilakukan untuk dapat menarik banyak mahasiswa menjadi mitra usaha dari bisnis ini dengan daya tarik komisi yang cukup besar.
2. Tahap Growth
Pertumbuhan penjualan makanan akan terlihat ketika target awal penjualan akan tercapai karena konsumen diharapkan akan semakin banyak. Daya tarik yang digunakan pada tahap ini adalah pemberian challenge kepada para konsumen. Tantangan yang diberikan berupa memilih salah satu dari dua jenis produk yang disediakan. Apabila konsumen memilih produk yang tepat, maka ia akan memenangkan tantangan tersebut dan mendapatkan hadiah. Dengan adanya tantangan ini.diharapkan dapat meningkatkan pertumbuhan penjualan produk.
3. Tahap Maturity
Tahap selanjutnya adalah mengembangkan dan meneruskan penjualan produk makanan. Selain itu diharapkan juga penambahan jumlah tenaga kerja yang membantu operasional sehingga skala pelayanan menjadi luas dan tidak bergantung pada satu jenis makanan saja. Pencarian terhadap tempat – tempat yang berpotensi untuk melakukan penjualan seperti bazar – bazar yang diadakan di kampus lain. Di samping itu, sistem usaha penjualan makanan sudah dapat berjalan dengan baik sehingga semakin banyak mitra usaha yang bergabung dan membentuk suatu jaringan yang kuat dan menciptakan brand image dan brand perception yang kuat dikalangan mahasiswa dan semakin dibutuhkan keberadaannya.
C. Tujuan Bisnis
Tujuan mengembangkan jenis-jenis makanan di bidang dessert sehingga masyarakat mempunyai pilihan produk yang baru di pasar.
IV.       Strategi Bisnis
A.    Gambaran Posisi yang Diinginkan di dalam Pasar
Sebagai bisnis yang terbilang baru di pasar, maka produk ini diharapkan menjadi pemimpin dalam pasar. Untuk menjadi pemimpin dalam pasar maka produk ini harus memiliki keunikan tersendiri agar pesaing yang ingin masuk sulit untuk berkompetisi. Dengan menawarkan suatu produk yang baru dan dibutuhkan banyak mahasiswa maka diharapkan produk ini dapat diterima dengan baik di pasar.

B.     Analisis SWOT
1. Kekuatan (Strengths)
·               Memberikan rasa puas kepada konsumen ketika berhasil memenangkan tantangan yang diberikan yang belum ditawarkan oleh kompetitor lain.
·               Bagi para konsumen yang belum berhasil, mereka akan merasa tertantang untuk memenangkan tantangan tersebut dan memicu rasa ambisius mereka.
·               Memiliki harga jual yang terjangkau bagi mahasiswa.
·               Visualisasi produk yang menarik dengan cita rasa makanan yang tinggi.

2. Kelemahan (Weakness)
·               Kurangnya pengalaman pemilik dalam menjalankan suatu bisnis sehingga membutuhkan waktu, trial and error, dalam membangun dan mengembangkan bisnis.
·               Bentuk dari produk yang dijual masih banyak dijumpai di pasaran sehingga belum memiliki ciri khas produk yang signifikan.

3. Peluang (Opportunities)
·               Perkembangan bisinis di bidang makanan yang sedang tinggi sehingga menjadi peluang yang baik dalam membangun bisnis di bidang yang sama.
·               Adanya permintaan mahasiswa sebagai target pasar terhadap inovasi produk yang belum ada di lingkungan universitas
4. Ancaman (Threats)
·               Masuknya pesaing baru di bidang yang sama.
·               Tingkat kejenuhan konsumen sebagai pembeli produk

C.    Strategi Kompetitif
Strategi yang ditetapkan dari awal bisnis ini dimulai adalah fokus terhadap konsumen yang  sesuai dengan tujuan utama bisnis. Calon konsumen yang dituju adalah mahasiswa Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya Jakarta. Target yang ingin dicapai berupa kepuasan konsumen terhadap produk yang dijual serta servis yang diterima untuk mewujudkan loyalitas konsumen terhadap bisnis ini.

V.        Produk yang Ditawarkan


A.    Deskripsi

1.    Ciri-ciri produk
Produk yang akan kami jual dapat dikategorikan kedalam dua jenis, yaitu kue dan coklat. Produk kue yang akan dijual berupa donat dan éclaire yang akan mempunyai isi atau filling berbagai varian sehingga konsumen adapat memilih sesuai dengan seleranya. Selain itu, untuk penjualan produk donat juga disertai dengan es krim yang akan menambah cita rasa dan sensasi yang menyegarkan bagi para konsumen. Untuk produk yang berbahan dasar coklat akan ditawarkan dengan konsep penjualan yang berbeda, yaitu sebagai sebuah tantangan bagi para konsumen. Dimana konsumen akan memilih salah satu dari dua produk yang tersedia. Jika berhasil memenangkan tantangan tersebut, maka konsumen akan mendapatkan bonus tambahan.

2.    Manfaat untuk Klien
Dengan membeli produk yang kami jual dapat memberikan kepuasan dalam segi rasa dan adrenalin para konsumennya. Selain itu produk yang kami jual juga memudahkan konsumen dalam penyantapannya karena praktis dan mudah untuk dibawa dan dimakan dimana saja. Kegiatan konsumen pun menjadi tidak terganggu dan tetap dapat berjalan dengan lancar.

3.    Jaminan
Jaminan yang diberikan kepada klien atau mahasiswa adalah dalam segi kebersihannya. Apabila terdapat benda-benda asing dalam produk makanan yang dijual, konsumen akan mendapatkan penggantinya tanpa harus dikenakan biaya tambahan.

4.    Keunikan
Produk yang kami jual memiliki keunikan dalam penyajian produk secara visual. Contohnya seperti donut yang diberi filling berbagai varian rasa, coklat yang mempunyai tampilan visual yang seperti marmer.

B.     Deskripsi Proses Produksi
Proses produksi dari produk yang kami tawarkan terdiri dari 2 produk utama, yaitu kue dan coklat.
Bahan baku produk kue terdiri dari bahan sebagai berikut:
·         Tepung terigu
·         Gula pasir
·         Susu bubuk
·         Telur
·         Mentega
·         Ragi
·         Air

Bahan baku produk coklat terdiri dari bahan sebagai berikut:
·         Cooking chocolate
·         Gula pasir
·         Susu cair
·         Milo bubuk
·         Telur

VII.            Strategi Pemasaran

A.    Target Pasar
1.    Profil demografis
Target pasar produk yang kami tawarkan adalah mahasiswa dan karyawan Universitas Katolik Atma Jaya Jakarta.
B.     Motivasi Klien untuk Membeli
Produk yang kami tawarkan mendorong keinginan dan meningkatkan rasa ingin tahu dari calon konsumen dengan visualisasi produk yang menarik.
C.    Ukuran dan Tren Pasar
1.    Ukuran pasar
Ukuran pasar produk yang kami tawarkan adalah karyawan dan mahasiswa Universitas Katolik Atma Jaya Jakarta.
2.    Seberapa besar pasarnya berkembang atau menyusut?
Pasar dari produk yang kami tawarkan akan terus berkembang karena kami terus mengikuti perkembangan pasar dengan menyesuaikan permintaan.

D.    Periklanan dan Promosi
1.    Media yang digunakan
Kami menggunakan media sosial instagram sebagai sarana untuk memasarkan produk kami.
2.    Biaya media
Media yang kami gunakan hanya menggunakan jaringan internet sehingga tidak ada pengeluaran biaya media yang signifikan.
3.    Rencana untuk membuat publisitas
Untuk ke depannya kami akan memasaran produk melalui media lainnya seperti Line di mana yang saat ini menjadi tren pemasaran yang sudah banyak digunakan bisnis dan memang terbukti nyata efektifitas dan efisiensinya karena sangat mudah dan sangat murah bahkan tidak membutuhkan biaya, di tambah penggunaan smartphone oleh mahasiswa-mahasiswa dapat membantu penyebaran publisitas bisnis kami.

E.     Penetapan Harga
1.    Struktur Biaya
a.       Tetap
Biaya tetap yang kami tetapkan adalah peralatan-peralatan yang digunakan untuk membuat produk seperi kompor, oven, wajan, spatula, dan loyang.
b.      Tidak Tetap
Biaya tidak tetap yang muncul antara lain adalah biaya bahan baku yang digunakan dalam pembuatan produk dan juga kemasan yang digunakan untuk penyajian produk.
2.    Citra yang diinginkan di dalam pasar
Kami ingin persepsi konsumen terhadap produk kami memiliki citra yang tinggi dengan visual produk yang menarik dengan konsep penjualan yang unik.

3.    Perbandingan terhadap harga-harga pesaing
Harga produk yang kami tawarkan memiliki harga yang cukup bersaing dengan kompetitor produk kami yaitu Toko Aneka Atma Jaya yang menjual produk serupa. Kami menjual produk kami dengan harga sebagai berikut:
Éclair  : Rp 3.000,-
Donat :  Rp 15.000,- dengan filling, Rp 12.000,- tanpa filling
Churros : Rp 7.000,-
Coklat :  Rp 5.000,-/1x tantangan

VIII.            Lokasi dan Tata Letak

A.    Lokasi
B.     Tata Letak

 IX.            Analisis Pesaing

Sebagai seorang wirausahawan baru di kalangan mahasiswa maka kita harus mampu menganalisis persaingan terhadap wirausahawan lainnya. Kegagalan dalam menganalisis persaingan secara realistis akan mampu memperlihatkan persiapan yang kurang matang sehingga para mahasiswa pun akan ragu untuk menerima jasa asuransi berupa les mata kuliah yang akan kami berikan , oleh karena itu analisis atas masing masing pesaing penting harus ditunjukkan.
A.    Pesaing yang ada
Pesaing yang ada dari jasa les yang kami tawarkan merupakan guru-guru dari mahasiswa tingkat atas yang sudah ada sebelumnya yang memberikan jasa les kepada mahasiswa. Selain itu juga ada jasa les lain yang disediakan oleh organisasi dalam kampus seperti organisasi HIMA (Himpunan Mahasiswa Jurusan Akutansi) yang mengadakan jasa les twester, dimana mahasiswa membayar sebesar 5 ribu rupiah untuk 1 mata kuliah yang akan diambil selama waktu kurang lebih dua jam.
1.              Citra yang dimiliki di pasar
a.    Citra kontradiktif : sasaran tidak diketahui dan merupakan posisi yang berbahaya untuk dimasuki.
     Contoh: Mahasiswa yang memiliki IPK yang terlalu rendah beresiko tinggi.
b.    Citra Hemat : Sasaran adalah mereka yang menganggap harga rendah lebih penting daripada kualitas.
     Contoh: Mahasiswa yang setuju membayar premi rendah dan mengincar biaya murah.
c.    Citra berskala tinggi : Sasaran adalah mereka yang menginginkan yang terbaik dan bisa membayarnya.
     Contoh: Mahasiswa yang mengejar IPK tinggi dan bersemangat dalam belajar.
d.    Citra Nilai: Sasaran adalah mereka yang mengutamakan nilai dari apa yang telah mereka belanjakan.
     Contoh: Mahasiswa yang mau membayar mahal agar mendapat banyak manfaat supaya mendapatkan IPK tinggi dan lebih mengutamakan nilai daripada biaya yang dikeluarkan.

2.             Kekuatan
          Kekuatan dari jasa asuransi les mata kuliah dibandingkan dengan guru les perorangan yang dilakukan mahasiswa semester tingkat atas dan program Twester.
Bahwa kami menerapkan konsep asuransi dimana premi akan dibayarkan setiap bulan selama 6 bulan dan juga para mahasiswa akan mendapatkan berbagai macam keuntungan seperti jasa konsultasi untuk pembuatan tugas, fotokopi catatan beserta soal latihan dan jawaban tahun tahun sebelumnya untuk membantu mahasiswa mengenali soal-soal yang biasanya akan dikeluarkan dalam ujian, serta meminjamkan banyak buku mata kuliah asli (original) yang harganya mahal khususnya untuk mata kuliah yang mewajibkan mahasiswa untuk mempunyai buku text book yang biasanya akan dipakai dalam ujian yang bersifat open book. Keunggulan lain adalah jika target yang diharapkan tidak tercapai maka kami akan mengembalikan sebagian uang dari jumlah yang telah dibayarkan sesuai dengan sistem yang telah kami jelaskan di bagian sebelumnya.

          Kekuatan dari guru les perorangan yang dilakukan mahasiswa semester tingkat atas dan program Twester dibandingkan dengan jasa asuransi les mata kuliah.
Bahwa keunggulan utama dari guru les perorangan yang dilakukan mahasiswa semester tingkat atas adalah mereka tidak menetapkan premi sehingga membuat mahasiswa menjadi lebih fleksibel dalam menentukan les mata kuliah yang akan mereka ikuti, selain itu juga bahwa mereka tidak perlu membayar premi tiap bulan, cukup pada saat waktu mereka les saja sehingga tidak ada kewajiban mengikat bagi setiap mahasiswa yang akan mengikuti les.
          Keunggulan dari program Twester sendiri adalah bahwa harganya sangat murah bila dibandingkan dengan yang lain yaitu 5 ribu rupiah per mata kuliah, dan juga mengajarkan semua bahan dalam waktu yang singkat yaitu satu hingga dua kali pertemuan dalam seminggu untuk memadatkan topik yang sudah diajarkan dalam satu semester.

3.             Kelemahan

          Kelemahan dari jasa asuransi les mata kuliah dibandingkan dengan guru les perorangan yang dilakukan mahasiswa semester tingkat atas dan program Twester

Kelemahannya adalah bahwa masih sangat sulit untuk menemukan mahasiswa yang mau untuk bergabung dikarenakan lebih mempercayai guru les dari mahasiswa semester tingkat atas. Kurangnya tenaga ahli karena jasa asuransi les mata kuliah kami hanya beranggotakan 5 orang dimana kami juga memiliki kesibukan masing-masing karena kami masih kuliah, selain itu susah untuk mencocokan jadwal antara mahasiswa yang ingin les dengan pengajar dikarenakan bentrok dengan mata kuliah yang diambil mahasiswa ataupun si pengajar. Munculnya materi-materi baru yang belum pernah diajarkan dan dikeluarkan dalam bahan bahan ujian tahun sebelumnya menyebabkan pengajar harus belajar terlebih dahulu dan menguasai bahan sehingga memakan waktu yang cukup lama. Mahasiswa tidak ingin diikat dengan suatu kewajiban pembayaran dalam kurun waktu yang cukup lama.


          Kelemahan dari guru les perorangan yang dilakukan mahasiswa semester tingkat atas dan program Twester dibandingkan dengan jasa asuransi les mata kuliah

   Kelemahannya adalah bahwa les yang dilakukan oleh mahasiswa tingkat atas tersebut tidak terstruktur dan terorganisir dengan baik seperti yang kami sediakan, selain itu tidak ada pengembalian uang (premi) seperti yang jasa yang kami sediakan ketika mahasiswa tidak mampu mencapai target yang ditetapkan. Selain itu juga kelemahan lainnya adalah bahwa jasa les yang dilakukan oleh mahasiswa tingkat atas tersebut membuat mahasiswa bingung ingin memilih guru les yang mana, sedangkan pada jasa yang kami sediakan , kami sudah dapat menentukan siapa saja yang ahli pada bidangnya masing masing seperti Fandi ahli dalam mata kuliah akuntansi biaya, Ferlino ahli dalam mata kuliah manajemen keuangan, dan lain –lain.
          Kelemahan dari twester adalah bahwa program ini hanya diakan 2 minggu terakhir sebelum UTS dan UAS , dan hanya dilaksanakan dalam waktu 2 jam padahal bahan yang akan diujikan sangat banyak sehingga membuat mahasiswa tidak bisa menangkap semua bahan yang diberikan karena diberikan dalam waktu yang singkat.

B.     Calon pesaing : bisnis yang mungkin memasuki pasar

1.      Pihak-pihak yang menjadi calon pesaing
Calon pesaing yang mungkin muncul dalam jasa asuransi pelajaran yang kami berikan adalah adanya banyak calon guru les dari mahasiswa mahasiswa yang baru saja mengambil mata kuliah yang akan di ajarkan khususnya untuk semester semester awal, karena mereka baru saja mengambil mata kuliah tersebut maka tidak sulit untuk mengulangnya dan mengajarkan kepada mahasiswa yang berada di semester bawahnya, sedangkan kami yang sudah berada di semester tingkat atas karena sudah lama tidak belajar mata kuliah tersebut bagaimanapun juga harus mengulang mata kuliah tersebut terlebih dahulu.
2.      Dampak terhadap bisnis
Dampak yang ada jika mereka memasuki pasar adalah bahwa tentu saja banyak mahasiswa yang akan beralih kepada jasa les yang mereka berikan , karena mereka tidak perlu membayar premi tiap bulan, serta dapat mengurangi murid yang akan belajar pada jasa asuransi pelajaran yang kami berikan. Selain itu dampak lainnya adalah bahwa mereka dapat membandingkan jasa yang kami berikan dengan jasa yang ada di luar baik dalam bentuk kualitas maupun harga yang diberikan.

X. Rencana Operasional

A.  Bentuk Kepemilikan

Gaya kepemilikan bisnis kami adalah partnership. Alasan kami memilih untuk membentuk partnership adalah karena bisnis dengan kepemilikan partnership lebih fleksible dan membutuhkan modal yang lebih sedikit, selain itu kami juga terdiri dari lebih dari 2 pemilik dengan kemampuan yang berbeda-beda. Model bisnis partnership memungkinkan kami untuk mengambil keputusan dengan lebih mudah tanpa birokrasi rumit yang terdapat dalam bisnis.

B.  Struktur Bisnis

C.  Otoritas Pengambilan Keputusan
Fandi berperan sebagai penentu kebijakan dalam bisnis.

XI.       Ramalan Keuangan

A.    Laporan Keuangan
B.     Analisis Keseimbangan
C.    Analisis Rasio





Tidak ada komentar:

Posting Komentar