Pertemuan 8
PEMBAHASAN UTS
Soal 1
Apa perbedaan scientific approach dengan natural
approach?
Jawab: halaman 32
Soal 2
Apa kritik terhadap FASB dan IASB?
Jawab: Halaman 122
·
Terlalu restrictive
·
Konsep pengukurannya ga jelas
·
Sering kali buyers terjadi, tingkat politisasi tinggi sekali
Soal 3
Jelaskan kualitas primer dan sekunder dari laporan
keuangan!
Jawab:
Pakai KKLDPK yang baru. Yang primer ada 2, relevan dan
keandalan. Tapi yang sekunder hanya ada comparibility doang.
Soal 4
Identifikasikan siapa pengguna laporan keuangan dan
informasi apa yang dibutuhkan!
Soal 5
Jelaskan argumen yang diberikan para pendukung
terhadap exit price!
Jawab:
Jelaskan argumen yang pro terhadap exit price. Ada di
catatan pertemuan terakhir sebelum UTS.
Soal 6
Identifikasikan komponen laporan keuangan!
Jawab:
·
LPK untuk akhir periode
·
Income statement dan OCI selama periode
·
CaLK pada periode
·
Soal 7
Apakah SDM termasuk aset?
Jawab:
SDM Bukan aset. Yang jadi aset itu biaya
pengembangannya. Kalau aset anda harus ekploitasi sampai habis kan. Contoh:
1.
Apakah SDM memberikan manfaat di masa depan (future economic
benefit)?
Ya, berapa lama? Tidak tahu berapa
lama.
2.
Apakah SDM controlled by entity? Ada masa kontrak?
SDM tidak ada kontrak.
3.
As a result of past transaction?
Transaksi apa? Kita kerja dulu baru
dibayar.
PEMBAHASAN MATERI
·
Komponen dalam persediaan:
-
Raw material
-
WIP
-
Finished goods
·
Aset ada 2:
1. Berwujud, dibagi 2:
Ø Hardware, seperti:
Plant, property, equipment (PPE)
Ø Kertas, seperti:
Saham, piutang, kas. Itu kan kertas semua, berwujud kontrak sistemnya.
2. Tidak berwujud
·
Sekarang kita mau bahas aset yang berwujud (tangible) yang
bentuknya adalah PPE. Aset semacam ini namanya adalah persediaan. Persediaan
itu apa? Sesuatu yang bukan fix asset. Sesuatu yang bukan properti investasi.
Isinya apa persediaan?
-
Raw material
-
WIP
-
Finished goods, terbagi 2:
Ø Barang jadi yang dapat dijual
kembali, yakni barang dagang (merchandise inventory)
Ø Barang jadi yang karena
produksi
·
Yang ini terjadi karena biaya, biaya apa aja yg ada di sini?
-
Biaya persediaan (beli barang)
-
Biaya pembelian
-
Biaya konversi
BL + UL = prime cost
UL + MO = overhead cost
Jadi yang namanya MI isinya beli,
abis dibeli jual lagi kan. Kalau ini kan biaya persediaan isinya, harga beli ini
di raw material di konversi. Seluruh biaya yang dikonversi ini, namanya harus
keluar dari biaya, namanya yaitu pemborosan (expense). Expense masuk ke income
statement OCI.
·
Jadi ada 4 jenis biaya:
-
Biaya pembelian
Biaya pembelian ada kalau barangnya berjenis merchandise. Misal, Anda
beli permen di pasar lalu dijual di kampus, itu namanya biaya pembelian.
-
Biaya persediaan
Yaitu mengubah yang pakai biaya konversi. Misal anda membeli gula di pasar
lalu anda ubah jadi permen, itu namanya biaya persediaan. Mengubahnya pakai
biaya konversi. Trus kalau kita bikin percobaan, gonta ganti bahan, itu namanya
biaya pemborosan bukan biaya persediaan. Karena kalau sampai anda memasukannya
ke dalam biaya persediaan, maka yang nanggung konsumen dan berarti harga jualnya
juga makin mahal kan.
-
Biaya konversi
-
Biaya lain – lain
Merupakan biaya yang harus keluar
dari biaya pekerjaan. Kapan dia harus keluar? Kalau barangnya adalah finished
goods
·
Yang tidak boleh masuk biaya persediaan:
-
Carrying cost
Jangan dibebankan ke produk, itu urusannya general expenses
-
GNA
Masuk ke income statement, bukan ke biaya produk
-
Biaya penjualan (sharing and general expenses)
·
Mandor minum kopi di pabrik sama minum kopi di kantor beda
ga? Pulpen di pabrik sama pulpen di kantor beda ga? Jelas beda. Kalau minum
kopi di kantor, pulpen kantor, itu kan biaya salary kan, masuknya di GNA. Tapi
kalau minum kopi di pabrik, pakai pulpen di pabrik itu kan berarti supporting
expense kan, miscelaneous MO, menambah beban ke produk kan. Nah nanti semua
beban itu pasti akan dikenakan kepada produk jadi dan akhirnya harga barang pun
makin mahal dan yang nanggung adalah konsumen. Kalau biaya naik, yang kita tahu
marginnya 30% kan? Kalau biaya produknya 300rb sama costnya 800rb, dan
marginnya 30% maka perusahaan dapat 30%. Tetapi yang nanggung beban siapa?
Konsumen. Jadi hati hati ya pembagian ini. Kegiatan di pabrik sama di kantor
beda loh. Kalau di kantor nanti masuknya ke biaya selliing and general expense,
tapi kalau di pabrik masuknya ke biaya COGS.
·
COPR = Cost of ... Report
·
Pernah denger LIFO Likuidasi?
100 unit harga 20
50 unit harganya 12
40 unit harganya 14
Kalau anda belinya 130 unit, maka
harga persediannya berapa?
I.
Metode FIFO
100 unit x 10 = 1.000
30 x 12 = 360
Total = 1.360
II.
Metode Average
Semua dikalikan, dibagi sama total unit.
III.
Metode LIFO
Misal saya mau beli 50 unit
·
LIFO liquidation membuat suatu harga dapat dibandingkan
dengan masa lalu. Hal ini menyesatkan. Itu artinya LIFO liquidation. Nah ini
adalah kesalahan konsep yang tidak dijelaskan dalam PSAK kita, karena PSAK kita
pada dasarnya sudah tau. Dalam menilai sebuah persediaan, anda kenal berapa
metode?
1. Spesific identification
Jadi untuk rumus biaya yang paling bagus adalah specific identification.
Tapi kelemahannya:
-
ongkos produknya akan jadi lebih besar
-
kalau dipakai dalam batch production akan capek
oleh karena itu orang banyakan pakai
metode penilaian dengan metode biaya.
Sebutkan industri apa yang
menggunakan specific identification!
-
Barang barang yang nilainya besar
-
Pruduksinya jarang
-
Lebih banyak pesanan / job order
-
Pembelinya orang yang khusus
Contoh
: traktor
Contoh ibu konglomerat yang hobi
kumpulin mutiara dari seluruh dunia lalu dirangkai dalam kalung dan dijual pada
teman temannya. Masalahnya ibu ini tidak bisa itung biaya. Itu tidak bisa
diitung pakai cara biasa, tapi harus pakai SI. Jadi setiap itu kalung mutiara
yang besar 5 mutiara kecil 6, yang lain pesannya beda lagi by job order. Kalau
ditanya harganya berapa “wah mahal banget”.
Kalau pesawat boeing produksinya
banyak dan sama semua bentuknya. Jadi dia tidak termasuk SI dan merupakan batch
production. Mobil mewah juga termasuk batch production, ornamennya yang mungkin
bisa disebut sebagai SI.
2. Cost
Kalau pakai cost itu misalnya adalah FIFO, LIFO, dan weightrd average.
3. Mark up
Ada mark up / mark down.
·
Jadi misalkan sebuah barang harganya 20jt. Barang ini
berapasih yang bisa anda kuasai penuh nilainya? Ga mungkin 20 jt karena ada
depresiasi. Potong depresiasi, namanya goodwill. Tapi kondisi barang ini
sekarang sedang rusak, kalau rusak berapa nilainya? Misalnya 18jt. Masalahnya
gini, ini barang yang harganya 18jt pas anda jual perlu biaya penjualan ga? Perlu
kan, trus dipotong lagi. Kadang kadang ada nih, misalkan makanan, lepas
tutupnya, akan tetapi bisa dipasang lagi dan produk tetap tidak rusak. Akan
tetapi, untuk memasang kembali tutup tersebut perlu biaya kan saat suruh orang?
Potong lagi. Pertanyaannya berapa NRV (nilai realisasi bersihnya)? Jadi kalau
kita lihat secara kasar, memang dia itu dipotong oleh biaya biaya yang spoiled.
Tetapi sebetulnya yang namanya depresiasi itu dipotong oleh seluruh pengeluaran
yang terjadi karena keberadaannya.
·
Saya mau mau tanya, ATM anda isinya 100jt, saya mau tanya NRVnya
berapa? Kurang dari 100jt kan. Dipotong apa aja?
-
Biaya admin
-
Biaya parkir
-
Biaya mengendap
Anda punya uang 100jt, anda ga mungkin dapat 100jt. Anda dapat 100jt tapi
berkurang 100rb. Yang anda bisa bawa pulang bersih ke rumah disebut dengan NRV
·
Satu botol akua 3.000, apakah anda minum 3.000? plastiknya
anda minum juga? Ayam goreng, sama tulangnya juga anda makan? Jadi NRV adalah
nilai yang benar benar anda bisa nikmati full.
·
Contohnya ada barang spoiled harganya 800rb. Anda sudah
turunin harganya saat ini ...jt. ternyata kondisinya itu di luarharganya ga
18jt, tapi 30jt. Jadi NRVnya berapa? ... ternyata setelah sekian lama berjalan,
hancur samsung note 7. Akhirnya harga note 5 naik lagi kan.
Jadi begitu produk baru muncul maka
harga produk yang lain jatuh. Berarti yang tadi 16jt bisa naik ga? Padahal anda
sudah membuang 2jt sebagai expense di income statement, bukan OCI. Sekarang dia
naik lagi 17jt. Tadi anda sudah bebankan dengan jurnal beban pada penurunan
nilai sebesar 2jt. Begitu anda naik 1 jt lagi jadi 17, maka pemulihan penurunan
nilai anda balik. Bebannya masuk kredit dan pemulihan penurunan nilai masuk ke
rugi laba.
Kalau pemulihannya terjadi di tahun
depan gimana? No problem. Jadi beban pengurangannya dikurangin bebannya.
·
Kita punya aset bisa disewain ga? Pertanyaannya apakah aset
yang disewakan itu masuk fix asset atau aset sewa?
·
Anda tahu pabrik buang limbah kan? Limbah yang masuk sungai,
harus diapakan? Diolah. Pengolahan limbah itu nambah biaya kan. Tapi itu
menambah produksi ga? Engga. Menguntukngkan perusahaan ga dalam proses
produksi? Engga. Tapi kenapa anda harus olah? Karena kalau anda tidak olah,
perusahaan anda akan ditutup. Jadi tetap itu yang namanya pengolahan limbah
termasuk fix asset. Kasih manfaat ga? Engga, tapi dia bisa mendukung manfaat
aset lain. Jadi definisi aset belum tentu memberikan manfaat secara langsung.
·
Fix asset bagian dari PPE. Untuk mengakui, pertama anda
menggunakan cost model, yaitu adalah historical cost. Apakah cuma biaya asetnya
saja? Tidak, ada plus biaya biaya lainnya, itu yang namanya adalah fix aset.
Setelah anda mengambil masuk ke dalam LPK anda, ini kan namanya barang PPE. Semua
akun itu harus di asses setiap akhir periode. Pertanyaannya, nilainya anggap
saja 5M, apakah nilainya tetap segini? Tidak. Harus diapain? Ini adalah cost
model. Sekarang kita pakai yang revaluasi, 2500 harganya. Revaluasi konotasinya
naik. Impairement sudah pasti turun. Apakah nilainya harus on air? Tidak harus
on air.
·
Untuk membuat sebuah penyusutan, kamu perlu informasi apa
saja?
-
Umur ekonomis
-
Nilai residu
-
Harga perolehan
-
Metode yang digunakan
-
Jenis asetnya
-
Peluang kepemilikan masa depan
-
Situasi ekonomi
-
Info barang sejenis
-
Ketersediaan industri
-
Resiko pasar
-
Peluang pembatasan aset tersebut
-
Tingkat ketergantiannya
·
Semua aset punya penyusutan? Punya. Tanah punya penyusutan? Punya,
yang ga punya adalah metodenya.
·
Metode penyusutan:
1. Metode atribusi
Contoh, anda beli barang 5, sudah pakai 4. Berarti yang di depresiasi 4.
Anda punya barang nilainya 50. Kalau anda pakai 2 tahun yang pertama itu
habisnya langsung 40. Berarti pada tahun pertama anda ga bisa sama kaya tahun
ke 2. Jadi yang paling bagus itu adalah melihat masa manfaat, membandingkan
dengan periode manfaatnya. Nah ini disebut atribusi langsung. Contoh, anda haus
belum minum selama setengah hari karena puasa. Maka lebih enak gelas pertama
atau kedua? Pertama kan, berarti itu costnya lebih besar dong yang pertama. Itu
nanti diatribusi langsung. Karena susah, maka pakai metode proporsional.
2. Metode alokasi
a. Pembagian proporsional
-
Straight line
-
Penurunan dengan cepat (diminishing balance method)
Contoh: double declining method
-
Sum of the year method
b. Saldo dengan penurunan
Tapi kalau barang tambang, anda pakai
depresiasi, namanya exploid. Jadi ini adalah golongan metode. Golongannya ada
yang atribusi, ada yang proporsional.
·
Kapan kamu berhenti depresiasi?
1. Dijual (akuisisi)
2. Tidak ada manfaatnya lagi
(keusangan, cacat)
3. Hilang barangnya
4. UU menyarankan tidak boleh
depresiasi
5. Ganti metode
6. Brand / merk – ada sesuatu
kejadian yang membuat barang itu bukan turun, tapi naik. Misal anda tinggal di
komplek perumahan. Suatu ketika, terjadi bencana dan hanya tinggal rumah anda
yang berdiri kokoh. Maka apa masih perlu depresiasi? Tidak.
7. –
8. –
PSAK 13
·
Jadi sebuah aset tergolong apa, itu ga jelas ya. Mobil
termasuk apa? Fix asset, property investasi atau persediaan? Tergantung
tujuannya. Kalau untuk disewakan, dia termasuk property investasi. Jadi
property investasi itu termasuk fix aset, tangible, PPE yang anda gunakan karena
dibangun, dibeli, atau diproduksi tujuannya untuk anda simpan mengejar kenaikan
nilai. Setelah nilainya besar, baru anda jual. Jadi aset itu menghasilkan
pendapatan. Dengan nilainya naik, anda akan dapat pendapatan. Berarti itu
namanya properti investasi. Saya mau tanya, kalau anda punya saham nilainya
naik pasti akan dijual kan.
·
Jadi apa bedanya saham sama properti investasi?
1. Saham itu dia tidak merupakan
property, karena saham itu kertas / kontrak. Dan saham itu diatur dalam PSAK
55. Karena sudah ada yang ngatur sendiri makanya dia ga termasuk PI, walaupun
kondisinya sama seperti PI.
2. Kedua, yang disebut PI adalah
aset yang disewakan. Contoh anda punya mobil, dan mobil itu anda pakai untuk
kepentingan anda maka itu namanya fix aset. Tapi kalau anda punya mobil dan
untuk disewakan kepada orang yang mau traveling, namanya menjadi PI.
3. Kalau mobilnya dipakai sama
penyewa dan ia naksir sama tuh mobil, akhirnya mobil itu dijual kan. Maka mobil
itu berubah jadi persediaan.
4. Setelah jadi persediaan, bisa
pindah klasifikasi lain. Misal anda punya real estate, rumahnya 30. Kan 1 buat
rumah contoh, berarti itu namanya fix aset. Yang 29 namanya persediaan. Tapi
setelah terjual 29, masih ada orang yang mau beli rumah anda (tinggal 1, rumah
contoh). Rumah contoh itu sebelum dijual, kalau anda niat mau dijual kedepannya
(anda sudah ga produksi lagi), anda harus ubah klasifikasinya dari fix aset
jadi persediaan. Anda punya persediaan (mobil), lalu anda jual semua. Setelah
dijual, duit anda habis, dan mikir kalau mobilnya mending disewakan ke uber.
Dari persediaan berubah menjadi PI.
·
Contoh PI:
Tanah dikuasai untuk kenaiikan nilai,
proporsional tetap. Tanah yang long term pasti adalah PI. Kalau tersisa namanya
persediaan akhir, masuknya LPK.
·
Yang termasuk inventory itu harus jangka pendek. Fix aset itu
jelas pakai sendiri. Kalau ada asetnya PPE, golongannya bukan persediaan maupun
fix asset, itu berarti golongannya dari PI.
·
Jenis – jenis sewa:
1. Saya memberikan barang untuk
disewa, saya lessor. Anda menyewa, berarti anda lesse. Barang yang disewakan bentuknya
anggap saja X. Kalau anda nyewa barang itu, dan saya kasih sewa, pertanyaan
pertama itu barang punya siapa? Kalau saya punya barang itu, saya mencatat di
LPK neraca. Yang mendepresiasi saya, lessor. Tapi kalau itu punya anda, yang
catet dan mendepre anda. Kalau barang itu punya saya, yang catet saya, yang
depre saya, anda cuma sewa, itu namanya sewa operasi.
2. Tapi ada kalanya anda bilang
sama saya “itu mesin fotokopi mau saya sewa 8 tahun”. Saya mau sewa 7,5 tahun. Anda
bayar uang sewa sama saya. Tapi setelah dibalikin, itu mesin jadi error. Saya
mau tanya, itu barang kan di rumah anda terus, berarti sama saja dengan anda
beli itu barang dengan cicilan? Itu namanya sewa pembiayaan. Lalu misalnya anda
sewa 7,5 tahun, lalu setelah masa sewanya sudah mau habis anda bilang “pak,
saya beli saja sekalian barangnya pak, toh masa manfaatnya sudah mau habis”.
Lalu saya bilang, “yaudah beli aja”. Penentu harganya anda, yang mau anda, yang
catet semua pembiayaan itu anda. Itu namanya sewa
pembiayaan. Saya nyewain sebuah mesin. Dari semua orang yang ada di
indonesia Cuma anda yang bisa sewa. Contoh, saya bikin pipa gas, saya sewakan
pada anda. Dan pipa itu hanya bisa digunakan oleh produsen gas, dan anda adalah
produsen gas. Dan saya bergantung sama anda. Kalau kekuatan bargainning power
adanya di lesse, namanya pembiayaan. Kalau barangnya khusus sekali sehingga
hanya lesse yang bisa sewa, namanya sewa pembiayaan. Sewa pembiayaan yang
mencatat lesse, yang mendepre lesse. Itu mirip dengan membeli dengan cicilan,
jangka waktunya pasti panjang.
3. Kalau anda mencatat dengan
barangnya di tempat anda, aset anda di LPK naik dong. Kalau aset naik, ROA sama
ROI kecil. ROI = income : aset.
Kalau ROI kecil, merugikan investor kan. Jadi kalau anda jadi lesse, anda
yang catet semua biaya, itu pasti merugikan. Anda sewa sampai habis tuh barang.
Tapi anda ga pengen sekali kalau itu sampai merusak laporan keuangan anda. Anda
mulai pinter sekarang, anda sewa pakai sewa operasi tapi anda perpanjang terus.
“pas saya sewa mobil 1 hari ya. Besoknya ternyata diperpanjang lagi dan begitu
seterusnya”. Dengan demikian, semua biaya dicatat oleh lessor. Anda punya
manfaat mobil, tapi anda ga pernah muncul aset mobil di laporan keuangan anda.
Jadi ROA membesar kan, karena aset mengecil. Ini sifat gulipat. Sewa pembiayaan
sangat dihindari oleh lesse, karena bisa merusak laporan keuangan.
·
Sewa pembiayaan itu mirip dengan beli nyicil.
·
Jadi kalau punya priperti investasi sudah mirip dengan aset
maka pakai harga perolehan. Kalau disewakan, anda cek dulu. Kalau sewa
pembiayaan, anda ga mendepre lagi karena orang lain yang mencatatnya.
·
Jadi kalau ga masuk fix aset maka buang aja semua, karena itu
termasuk expenses.
·
Tadi pertama kita punya aset, kita catat pakai historical
cost kan. Itu namanhya adalah model biaya. Setelah dicatat, sekarang kita akan
menerapkannya di tahun tahun berikutnya.
·
Ada 2 metode. Anda sudah pakai cost model. Mau pakai cost
model terus boleh. Tapi kalau nanti di tengahjalan berubah jadi nilai wajar
juga boleh. Silahkan mau pakai yang mana. selama cost model masih diijinkan,
pakai metode cost. Memang ketinggalan jaman dll. Tapi kalau sekali anda pakai
fair value model, mahal biayanya. Contoh, anda punya fix aset (mesin) harga 2 M
pakai selama 20 tahun. Anda depre kan. Setelah anda jalan, anda deprenya 100 jt
pertahun. Anda pakai cost model. Berarti kalau anda sudah pakai 4 tahun,
berarti anda depre 400 juta. Itu kalau pakai cost mnodel diteruskan. Dan ini
bagus sekali untuk anda. Tapi kalau anda pakai fair value model, anda tiap
akhir tahun harus cek. Tahun ke 4 berakhir tinggal segini. Anda harus cek,
apakah harganya masih segini atau sudah naik. Tahun depan, harga jualnya 1,5 M.
Bisa naik lagi kan jadi 2 M. Kalau begitu anda dapat keuntungan kan? Dan ini
bisa masuk laba rugi. Tapi masalahnya tiap akhir tahun ada wakil penilai.
·
Accounting tidak ada kata kata pelepasan dengan free, harus
dijual.
·
Kalau nilai wajardipake berarti kan nilai berubah terus tiap
periode. Kalau pakai nilai wajar, pasti ada keuntungan dan kerugian dong. Kalau untung ya ditambah, kalau rugi
dikurang. Kalau pakai metode biaya, gaada seperti itu. Seperti fix aset aja
kaya biasa. Tapi kalau anda punya nilai wajar dan tidak bisa dinilai, harus
diungkapkan. Kenapa tidak bisa? Mungkin selama ini pasar produknya lagi lesu,
anda ga punya pembanding sehingga nilai ga bisa ditulis.
·
Pernah tau PT menara bersama? Itu kalau telkom, Ooredo sama
XL kan masing masing membangun tower. Di tower kan di atasnya pakai pemancar. Tapi
bisa dong, XL sama OOREDO nyewa tempat ini. Nanti di tempat OOREDO, telkom
nyewa. Masa mau bangun 1 tower sendirian. Jadi telkom punya 1 menara, nanti di
menara itu dia pakai untuk pemancarnya dia, tapi yang lain dikasih space untuk
disewakan. Dengan catatan, kalau nanti XL punya jaringan tertentu di tempat
jauh yang telkom ga punya, ngapain telkom sewa juga, kan sama sama punya
manfaat. Itu namanya sebuah aset yang
dibangun untuk dipakai bersama. Tapi juga ada sebuah perusahaan yang namanya menara
telekomunikasi bersama. Kerjaan dia cuma bangun tower dimana mana. dia bukan
provider. Dia cuma bangun aja. Nanti telkom, XL dan temen temennya sewa di
situ. Kalau menara bersama mendirikan tower, kan ini disewakan kepada telkom,
OOREDO dan XL kan, maka aset tersebut tergolong sebagai properti investasi.
Tapi kalau telkom bangun sendiri, ini namanya fix aset. Tapi disewakan juga
kan. Contoh anda bangun gedung, lantainya 16. Anda pakai 10 sisanya disewakan.
Tapi anda mengakuinya sebagai apatuh? Mau sebagian anda akui sebagai PI dan
sisanya sebagai aset atau bagaimana? Contoh, anda punya tanah. Ini khusus
disewakan, anda bikin tower dan space. Ada yang dipakai untuk perkebunan
pribadi, dan ada juga yang dipakai untuk kantor sendiri. Pertanyaannya,
sertifikatnya itu sama ga? Bagaimana memilahnya? Di PSAK dikatakan bahwa, kalau
anda mau menggolongkan sebagai properti investasi, kalau aset tersebut digunakan
dengan tujuan yang tercantum dalam tujuan aset properti investasi dengan kegiatan
non properti investasi yang tidak signifikan. Coba liat yang sebelah kiri, anda
ga bisa golongkan sebagai PI karena tidak signifikan. Adanya OOREDO sama XL itu
ga mempengaruhi kejaan anda sehari hari jadi gampang kan. Kalau OOREDO sam aXL
tidak mau sewa, pendapatan jalan terus kan. Itu namanya fix aset. Walaupun
rencana awalnya PI. Tapi menurut perusahaan menara bersama termasuk PI.
Jadi kalau punya gedung 16 lantai dan dibagi kegunaanya, bagaimana
pengakuannya? Jawabannya tergantung. Makanya kalau punya aset pikir dulu.
Gampang nerima pendapatan tapi pencatatannya susah. Jadi kalau bagian yang non
properti investasinya itu non signifikan, anda bisa golongkan itu jadi non
properti investasi. Saya mau tanya, bisa ga PI di dalamnya ada kegiatan
personal kita? Boleh, berapa angkanya? Jangan ngomong angka.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar